KringgggggggggggggggggggBunyi alarm milik Amel berbunyi nyaring memasuki telinga.
Gadis itu membuka matanya dengan malas rasanya nyawanya saja belum terkumpul sepenuhnya dia menguap tanda bahwa ia masih mengantuk.
Diambilnya alarm yang ada dimeja sebelah tempat tidurnya menggunakan satu tangan. lalu dilihatnya jam telah menunjukan pukul 07. 15 yang artinya.
"Anjir gue telat".
Amel langsung buru buru bangun dan pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya sebelum ia pergi kesekolah.
Butuh waktu sekitar hampir 10 menit akhirnya amel selesai. Ia tidak terlalu rempong dalam berpenampilan. Amel akan tampil dengan seadanya.
Menjadi diri sendiri itu lebih baik
Setelah sudah siap semua. Amel keluar kamar dengan berlari kecil. Ia menuruni tangga satu persatu hingga sampai di tangga terakhir.
"Awww".
Amel menghentikan langkahnya. Ia baru menyadari jika baru saja gadis itu menabrak sesuatu.
Amel menoleh kebelakang.
"Huhhhh". Helaan nafas terdengar berat.
"Lo punya mata kan". Tanya amel. Ia menatap lekat keila yang berdiri dibelakangnya.
Keila diam. Ia hanya sibuk mengusap usap pelan bahu kanannya yang barusan amel tabrak.
"Nyusahin ni orang! Tingkahnya minta dibully". Lirih amel jengah. Ia memutuskan untuk berbalik badan untuk menghampiri keila.
Amel berjalan pelan. Langkah setiap langkah ia rasakan agar suasana terasa mencekam.
"Keila lo lupa dimana Lo naroh mata lo". Tanya Amel sarkas.
Keila diam.
"Sekarang berubah bisu! Cuman sekedar Lo Jawab pertanyaan gue aja! Lo gak bisa".
Keila masih bungkam.
Amel tertawa renyah. "Oke! Gue maklumin, kalau misalnya Satya mungkin Lo mau ngomong".
Keila mengangkat kepalanya menatap amel.
Amel terkekeh. "Bahagia kemaren mesra mesraan sama Satya".
Keila kembali menunduk. Pertanyaan amel barusan membuatnya menjadi semakin membisu. Tubuh keila akan selalu bereaksi saat berada didekat amel. Kejadian kemaren membuatnya cukup trauma.
"Keila".
"Kei".
"Keila". Panggil amel beberapa kali.
Amel tersenyum. "Gue ngerasa kaya bicara sama patung". Lirih amel. Padangannya jatuh pada rambut lurus terurai milik keila.
"Gue mau main main sebentar ah". Tukas amel dalam hati.
Amel berjalan mendekat. Kini posisinya berada tepat didepan keila. Sangat dekat. Bahkan bau aroma rambut keila bisa amel cium.
"Lo kenapa sih diam aja kalo misalnya gue nanya". Tanya amel pelan.
Keila makin frustasi. Nada suara amel yang seperti ini yang paling keila takuti.
Hiks hiks hiks hiks
"Lah kok nangis sih". Amel menatap keila heran. "uhhh! Cup, cup,cup". Amel menepuk nepuk kepala keila pelan.
Amel tersenyum. "Padahal belum diapa apain Lo".

KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Cold Girl
Romance"Lo harus cium gue". Hah Apa Penuturan vino barusan membuat amel membulatkan matanya sempurna. Lalu mendorong tubuh vino agar mau menjauh darinya. Bughhhhh "Aww". Vino meringis menahan sakit. Gerakan tiba tiba gadis yang ada didepannya ini tidak b...