12. Vila

2.5K 87 0
                                    


Mereka berdua berhenti disebuah vila yang terbilang mewah. Yang letaknya sendiri lumayan jauh dari kota samarinda. Vila tersebut terletak disebuah desa yang bernama desa tani harapan desa yang masih asri belum ada tercemar oleh polusi polusi udara seperti yang ada dikota.

Vino keluar dari mobil terlebih dahulu.

Diikuti dengan amel yang menyusul keluar dari pintu sebelah kiri penumpang.

Amel berdiri menatap vila mewah yang berada dihadapannya. Untuk memperjelas penglihatannya amel membuka kacamata hitam yang tadi dikenakannya.

"Waww". Amel menatap dengan kagum vila mewah tersebut.

Vino menoleh. Menatap gadis yang ada disebelahnya sekarang.

"Ayo masuk? udah selesai ngagumin seberapa banyak kekayaan gue". kata vino sombong.

Amel yang mendengar itu langsung menoleh. Dan menatap vino sekilas.

"Lo mau nyombongin kekayaan lo".

Vino nyengir. Apakah tidak boleh ia bercanda.

"Gak gak deng? Gue becanda kale yang kaya itu ortu gue bukan gue". Jelas vino memberitahu.

Amel mengangguk tanda mengiyakan.

"Ayo masuk". Ajak vino.

"Masuk kemana".

"Masuk kedalam lah sayang? Mau kemana lagi". Sahut vino. Senyum laki laki itu sudah tidak bisa dibendung betapa lucunya gadis yang ada disebelahnya sekarang.

"Apa lo bilang".

"Bilang apa".

"Tadi lo bilang apa". Ucap amel terkesan memaksa.

"Sayang". Ucap vino polos. Wajahnya mengahadap amel. Yang sudah terlihat sangat kesal.

"Sekali lagi lo bilang kaya gitu? Gue robek mulut lo". Ancam amel dengan nada dingin. Yang mampu membuat vino tersenyum kecut.

"Iya? Iya gak lagi. Ayo masuk". Ajak vino.

Ia berjalan mendahului. Lalu Diikuti oleh amel dibelakang.

Saat berada didalam. Semuanya terlihat takjub sama seperti didepan. Suasana vila terkesan mewah sangat kentara.

"Lo tunggu sini bentar ya? Gue mau taroh kunci mobil dulu".

Amel mengangguk.

Vino tersenyum. Lalu pergi sebentar  meninggalkan gadis itu sendiri.

Mata amel menatap sofa panjang. Yang sudah memang disediakan oleh pemilik rumah. Ia berjalan dan duduk disana untuk mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

"Huhh". Amel memejamkan matanya sambil bersender di senderan sofa.

"Lo mau istirahat dulu apa langsung jalan jalan. ikut gue".

"Hah". Amel langsung membuka matanya.

"Lo mau kemana". Tanya gadis itu.

"Gue mau pergi jalan jalan. Keliling desa? Lo mau ikut atau istirahat aja disini". Kata vino memberi pilihan.

Amel nampak berfikir.

"Gue ikut lo aja". Ucapnya memilih pilihan pertama.

"Yaudah ayo". Vino berjalan mendahului diikuti amel dibelakang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang