17

47.8K 2.7K 69
                                    

Sam duduk sendirian hari ini, ia menatap bangku sampingnya dengan nafas yang panjang. Zian dan Chelsea yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, ditinggal satu hari aja kayak gitu gimana kalau ditinggal lama?

"Sam, jangan kayak orang gila gitu deh, Dy cuma sakit sehari aja kok." Chelsea akhirnya angkat bicara karena lelah melihat Sam yang sedari tadi hanya menghembuskan nafas kasarnya.

"Gak ada Dy sepi, Chels," keluh Sam sambil menatap Chelsea.

"Lo mah lebay, Sam." Sam langsung menatap sengit sahabatnya itu.

"Lebay, lebay, pala lo! Coba kalau Chelsea yang gak masuk, lo pasti juga uring-uringan kayak gue. Ujung-ujungnya paling ngajak gue ngerokok." Zian dan Chelsea melotot mendengar itu. Tidak lama setelah itu terdengar jeritan Zian.

"Chels, sakit!!"

Bagaimana Zian tidak teriak? Tanpa ada belas kasihan Chelsea langsung menjewer keras telinga Zian.

"Kamu masih ngerokok, hmmm?" desis Chelsea yang langsung dibalas gelengan keras oleh Zian. Chelsea melepas jewerannya ia menatap tajam Zian.

"Kamu jangan percaya sama kebo satu itu, Chels, dia itu banyak bacot."

"Wahh lo ngatain gue kebo, kambing? Lo minta gue bacok ya?" Zian langsung melotot ke arah Sam.

"Gue belum mau mati sekarang, bego!" umpat Zian.

"Sam, yang ganteng." Zian melotot ke arah Chelsea. "Jadi Zian itu masih ngerokok gak? Kalau lo gue tau lo gak bakalan mau ngerokok lagi karena kalau lo ngerokok lo bakalan diancam pisah sama Dyba. Jadi sekarang gue minta kejujuran seorang Samudera Alfa Zudianto yang ganteng, baik hati, tidak sombong dan yang pasti calon suaminya Dyba ini untuk jujur saat menjawab pertanyaan gue. Satu kali lagi gue ulang pertanyaannya, Zian masih ngerokok gak Samudera?"

Sam tersenyum devil mendengar pujian Chelsea itu, ia menatap Zian dengan senyum setannya yang masih melekat di wajahnya yang tampan itu. "Masih." Jawaban Sam langsung dibalas teriakan Zian.

"Lo bohong anjir! Lo mau sahabat lo mati?" teriakan Zian itu mengundang beberapa pasang mata yang ada di kelas.

"Makannya jangan motong jawaban gue, anjir!" Sam menatap sengit Zian yang dibalas dengusan nafas kasar. Sam kemudian menatap Chelsea.

"Chelsea yang cantik, Zian masih ngerokok tapi itu sekitar satu tahun yang lalu." Chelsea menatap kedua cowok dihadapannya dengan tajam, ia mencari tatapan mata keduanya apakah mereka berdua bersekongkol atau tidak.

"Ok, gue anggap lo jujur, pokoknya kalau lo liat Zian ngerokok lagi, lo lapor ke gue biar gue mutilasi dia." Sam langsung mengangguk semangat.

"Santai aja, kalau masalah kayak gitu mah gampang." Chelsea mengangguk-anggukkan kepalanya dan memberi kedua jempolnya kepada Sam.

"Dasar! Gak pacar gak sahabat dua-duanya suka nyiksa gue," gerutu Zian yang untungnya tidak didengar oleh mereka berdua.

"Gue kangen Dyba!" Sam mengacak rambutnya frustasi. Saat debat dengan Zian dan Chelsea tadi ia tidak memikirkan Dyba lagi, tetapi saat semua sudah diam seperti ini ia kangen cerewetnya Dyba.

"Ahhh, gue gak bisa kayak gini." Sam berdiri dan mengambil tasnya.

"Bilangin sama guru yang masuk gue ada urusan keluarga." Setelah mengucapkan itu Sam langsung berlari keluar kelas untuk menuju ke rumah bidadarinya.

"Sam gila," umpatan Zian itu dibalas anggukan oleh Chelsea.

***

Possessive Samudera [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang