Brughh .....
Sam menatap pintu yang terbuka secara kasar itu, entah siapa yang berani membuka pintu ruangan ini dengan kasar. Tangan kanan Sam masih berada di kerah baju Jonathan, sedangkan Jonathan masih memejamkan matanya karena takut terhadap sosok yang ada di depannya itu.
Tidak lama muncul kelima orang yang dicari Sam tadi dengan menundukkan kepalanya, masih berani juga dateng.
"Kembali ke tempat lo, Jo, lo aman." Mendengar bisikan itu Jonathan dengan cepat kembali ke tempat duduknya tadi, setidaknya saat ini tubuhnya tidak apa-apa.
"Dari mana?" Dua kata bernada datar itu membuat tubuh kelima orang itu gemetar.
"Sekali lagi gue tanya dari mana?" Belum ada yang mau menjawab juga.
"Gak jawab nama lo semua tercoret dan jangan lupakan peraturan awal sebelum kalian masuk ke Terrell!" Mereka semua mengerutkan keningnya bingung, mereka lupa apa maksud peraturan awal itu.
Mengetahui kelima orang itu yang bingung akhirnya Sam menjelaskan dengan nada dingin. "Lo keluar, hidup lo gak aman!" Memang sebelum masuk ke Terrell akan ada seleksi penerimaan anggota, mereka diberi peraturan di dalam Terrell termasuk apabila mereka keluar dari Terrell dan melanggar peraturan itu.
"Maaf, Alfa." Hanya kata itu yang memakai terucap dari kelima mulut orang itu.
"Jelasin alasannya!"
"Tadi kami ketemu sama Adyba, Dyba ngasih ini dulu sama kami katanya kasih untuk Alfa." Sam menatap kunci mobil dan dompet yang berada di tangan Virgo itu. Ia mengernyitkan dahinya bingung, dari mana Dyba dapat ini?
"Kenapa lama?"
"Tadi Dyba ngajak ngobrol dulu gak mungkin gak kami tanggapi." Sam menghela nafas kasar mendengar itu, semua yang bersangkutan dengan Adyba Sam menjadi lemah.
"Alasan lo bisa diterima, tapi kalau ketauan bohong, ingat yang tadi!" Mereka berlima langsung mengangguk.
"Dan tadi gue denger dari Jo katanya lo berlima ke kantin dulu?"
"Iya."
"Ngapain?"
"Beli minum dulu." Sam tersenyum sinis, alasan yang tidak logis. Di ruangan ini bahkan disediakan dispenser beserta kopi, teh maupun yang lainnya.
"Jangan bohong!" Mereka semua terlonjak kaget mendengar bentakan Sam itu.
"Enggak, Al."
"Kalian tau ini rapat penting kenapa malah buat perkara sih?" Akhirnya Zian yang dari tadi menyimak membuka suaranya.
"Sorry."
"Ya udah lo boleh duduk, tapi sekali lagi lo semua ngelakuin ini, ancur hidup lo!" Mereka berlima mengangguk.
"Makasih, Al dan maaf semua."
***
Baru saja semua anggota Terrell akan pulang ke rumahnya masing-masing, tetapi suara derum motor menghentikan langkah mereka semua. Sam yang berada paling depan barisan memeriksa ponselnya dan tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Samudera [Selesai]
Подростковая литература"Aku gak suka kamu senyum sama dia!" "Ya Allah, masa aku gak boleh senyum sama pak Polisi sih? Waktu itu dia natap aku, jadi ya aku senyum lah, gak mungkin juga itu pak Polisi suka sama aku." "Tapi aku gak suka, kamu cuma milik aku, milik Samudera!"...