Chapter 11 : Rencana Fitri

1.3K 102 259
                                    

Now Playing : Drunk On Emotions - Clara Mae

Happy Reading!

•••

Fitri sudah menunggu anak buahnya untuk menyeret Mila ke gudang sekolah, tetapi sudah satu jam tidak ada yang muncul.

Pintu gudang terbuka, terdapat lima orang yang memasuki gudang.

"Kak, Mila nggak ada, kita udah cari ke semua tempat," ucap salah satu perempuan yang disuruh untuk mencari Mila.

Fitri geram mendengar jawaban adik kelasnya itu.

"Kemana dia?!"

"Kayaknya nggak masuk kak, kita udah tanya juga nggak ada yang lihat, bahkan Rendy bilang Mila nggak masuk."

"Sialan!"

Napas Fitri memburu menahan amarah, bisa-bisanya anak sial itu tidak masuk, padahal ia sudah gatal untuk meninju wajah sialan Mila. Terpaksa Fitri harus menahannya.

"Besok kita cari Mila lagi, gue yakin jalang sialan itu nggak masuk lebih dari sehari," ujar Fitri.

Saat ingin bubar, Dona memasuki gudang dengan napas yang tersenggal-senggal karna habis berlari, karna dia tidak ingin melewatkan hal ini. Tetapi dia tidak melihat Mila.

"Mila, nggak ada, kak?" tanya Dona pada Fitri.

"Nggak masuk."

Dona melebarkan matanya.

"Serius?!"

Fitri menatap Dona dengan tajam.

"Menurut lo?!"

Dona meneguk salivanya dengan susah karna Fitri marah kepadanya. Dona mencoba menormalkan napasnya.

"Gue denger obrolan Erick sama Daffa, mereka bilang Andra juga nggak masuk," ucap Dona.

Fitri menatap Dona tak percaya.

"Mereka bolos berdua?!" tanya Fitri untuk memastikan.

"Gue nggak tau untuk itu, tapi yang pasti Andra sama Mila, nggak masuk hari ini," jawab Dona.

"Sialan!"

Fitri harus memberi pelajaran kepada Mila kalau benar, Mila bolos berdua dengan Andra. Jalang sialan itu mulai berani dengannya.

"Bubar, besok kita lanjut!" perintah Fitri membuat semua adik kelas itu keluar gudang.

Fitri memang mengumpulkan sepuluh orang kelas sebelas, tidak mengajak yang kelas sepuluh, karna dirinya tidak ingin dalam masalah karna mengajak anak baru untuk hal ini.

Tanpa Fitri bersama dayangnya tau, ada dua orang perempuan yang mendengar obrolan itu, niatnya hanya ingin menuju taman belakang, karna malas berada di kesal yang tidak ada guru, tetapi saat di perjalanan ke taman melewati gudang ada suara yang berisik dari dalam gudang membuat keduanya menguping, walaupun dengan sedikit mengumpet agar tidak ketahuan.

•••

Tanpa sepengetahuan Mila, Andra memasuki kafe tersebut, lalu memesan makanan. Karna ia juga bingung untuk pergi kemana, disaat masih pagi seperti ini.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang