Now Playing : All Of Me - John Legend
Happy Reading!
•••
Saat ini Mila sedang berada di rumah Andra. Baru tadi pagi ia pulang dari menginap di rumah Tania, siangnya ia di jemput oleh Andra untuk memasak cookies bersama. Dirinya tidak menolak, karena ia menginginkan hal itu dan juga ia ingin melihat perjuangan Andra, seperti yang laki-laki itu katakan kemarin.
Mila selalu kagum dengan rumah Andra yang modern, bahkan lelaki itu memiliki dapur yang sangat luas, semua perlengkapan memasak ada. Sungguh Andra berasal dari keluarga yang sangat mampu. Terkadang, Mila merasa minder jika berdekatan dengan Andra, bahwa ia bukan lah apa-apa ketimbang laki-laki itu. Dan satu fakta yang mengejutkan adalah nama belakang Andra cukup terkenal karena memang keluarga laki-laki itu memiliki perusahaan property sendiri. Pantas saja jika rumah Andra sangatlah indah.
"Mila, lo potongin coklatnya ya biar gue yang siapin tepungnya," kata Andra setelah selesai menaruh semua bahan yang mereka beli.
Mila yang tengah asik mengagumi keindahan rumah Andra langsung tersadar dan mengikuti perintah laki-laki itu.
"Lo nggak lihat resepnya?" tanya Mila yang melihat Andra menuangkan tepung ke mangkuk berukuran sedang.
"Gue sudah hapal, karena dulu sering bantu Bunda bikin kue," jawab Andra tanpa melihat ke arah Mila.
Jawaban Andra membuat Mila menarik untuk mengorek informasi kehidupan laki-laki yang bergelimang harta tetapi tetap rendah hati.
"Tante Dian suka bikin kue?" tanya Mila sembari memotong coklat.
"Iya, dulu waktu kecil kita sering masak bareng, tapi semenjak Ayah meninggal sudah jarang," jawab Andra sedikit menoleh ke arah Mila yang fokus memotong.
"Kalau boleh tanya, Ayah lo meninggal karena apa?"
Sebut saja Mila kepo, memang begitu kenyataannya. Mila sangat penasaran dengan kehidupan Andra yang mewah itu sampai mau melakukan hal gila bersamanya.
Sementara Andra terdiam ketika ingin memecahkan beberapa telor ke mangkuk. Hal itu membuat Mila menoleh, merasa tidak enak karena mengungkit masa lalu Andra.
"Kecelakaan pesawat saat pulang ke Indonesia," jawab Andra dengan tatapan kosong.
Mila menganggukkan kepalanya, lalu fokus memotong, tidak ingin bertanya lebih lanjut tentang hidup Andra.
Hening.
Tidak ada yang berbicara lagi, sampai Andra berdiri di sebelah Mila untuk mengambil sendok tetapi Mila terkejut dengan hal itu membuat Mila mengiris jarinya sendiri dan reflek Mila langsung menjatuhkan pisau yang ia pegang sampai mengenai kaki Andra.
Mila yang melihat itu membulatkan matanya bahwa reflek dirinya melukai Andra.
Sementara Andra ikut terkejut melihat tangan Mila yang berdarah, walaupun kakinya sakit karena terkena ujung pisau, tetapi luka Mila lebih penting sekarang.
Andra pun mengambil jari telunjuk Mila yang berdarah, lalu mengisap darah tersebut membuat Mila membulatkan matanya secara sempurna.
"Andra, gue nggak apa, gue bi-"
"Kita obati dulu, baru nanti dilanjut," potong Andra cepat lalu segera mengajak Mila di bangku bar tak jauh dari mereka berdiri lalu dia mengambil kotak P3K yang berada di dapur dan fokus mengobati luka Mila.
"Kaki lo, An-"
"Diem dulu, gue lagi fokus," potong Andra lagi sembari memberi alkohol pada luka Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Teen FictionJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...