Chapter 34 : Bagas dan Gita

763 63 300
                                    

Now Playing : Cool Kids - Echosmith.

Happy Reading!

•••

Hari ini Andra telat masuk ke sekolah, karena Bagas mengajak push rank, sampi dini hari, membuat ia kekurangan tidur. Memang sudah kehilangan akal laki-laki itu dan bodohnya Andra mengiyakan ajakan Bagas.

"Asik ada temennya!" seru Daffa yang melihat Andra berada di pager belakang sekolah.

"Erick sudah di dalem?" tanya Andra kepada Daffa.

"Dia mana pernah telat, ketua osis, bro," jawab Daffa yang langsung dibalas anggukkan kepala oleh Andra.

Erick memang tidak pernah telat, dia adalah satu-satunya teman Andra yang paling lurus, walaupun begitu terkadang Erick juga melenceng hanya saja tidak terlalu ditunjukkan tidak seperti dirinya dengan yang lain.

"Lo nggak usah takut, gue akan bantuin lo untuk masuk, tenang aja."

Terdengar suara laki-laki yang Andra dan Daffa kenal. Keduanya menoleh ke sumber suara, terlihat Bagas bersama Gita yang tengah berjalan ke arah mereka.

"Mendadak sok lembut gini lo," ucap Daffa yang aneh mendengar Bagas berbicara lembut.

"Minggir, gue mau bantuin Gita masuk,"  kata Bagas sembari mendorong bahu Daffa.

"Bagas, nggak boleh kasar, Daffa maaf ya," ujar Gita menatap Daffa.

Daffa terkejut mendengar Gita meminta maaf, pasalnya yang berbuat salah adalah Bagas tetapi Gita yang meminta maaf.

"Emang gitu, kan polos doi," ucap Andra dengan pelan yang berdiri di sebelah Daffa.

"Nggak usah minta maaf, dia ngalangin lo masuk," kata Bagas membuat Daffa kesal.

"Bagas, nggak boleh gitu, kalian kan temenan masa omongannya begini," ujar Gita menceramahi Bagas.

"Terus Git, terus, omelin aja, emang bocahnya ngeselin," timpal Daffa membuat Bagas mendengus.

Bagas tidak membalasnya lagi, melainkan berjongkok dekat pagar, agar Gita bisa naik dan masuk ke dalam.

"Mau ngapain lo?!" tanya Andra penuh selidik.

"Bantuin Gita masuk, nggak usah bawel deh!" omel Bagas.

"Emang mau modus lo, sini Git," ucap Daffa lalu menarik tangan Gita agar menjauh dari Bagas.

Daffa mengambil jepitan rambut dari tasnya yang dia selalu simpan di dalam tas, disaat waktu genting seperti ini, dia akan mengunakan jepitan tersebut untuk membobol kunci.

Baru saja Daffa ingin menjalankan aksinya, tiba-tiba saja Gita menutup gembok gerbang tersebut dengan kedua tangannya.

"Nggak boleh Daffa, itu perbuatan tidak baik, nanti kalau ketahuan nanti dihukumnya makin berat," kata Gita dengan lugunya.

"Lo mau masuk nggak?" tanya Daffa dengan sedikit kesal.

Bagas menarik tangan Gita untuk menjauh dari Daffa.

"Nggak boleh kasar sama perempuan!" omel Bagas menatap Daffa.

"Gue nolongin dia!" balas Daffa tak terima disalahkan.

"Bacot, cepetan buka, nanti gue diomelin Mila kalau nggak masuk!" kata Andra yang sedari tadi diam, ia sudah janji untuk tidak membolos kepada Mila tetapi ia malah telat.

"Ini lagi satu, bucin terus!" omel Bagas kepada Andra.

Bagas muak dengan sikap Andra yang bucin, memang sedari dulu temannya seperti itu, tetapi dia malas mendengarnya, apalagi sejak kemarin Andra menelpon Mila, sangat menyebalkan untuk dirinya yang jomblo.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang