Now Playing - Toxic - Britney Spears
Happy Reading!
•••
Malam hari Mila tengah di ruang tamu bersama Lina. Setelah siang hari ia pulang dari sekolah dan mamanya tidak berhenti menangis sejak tadi, Mila tau penyebab Lina menangis, ia menghela napasnya, Mila merasa tidak begitu berguna sebagai anak, tetapi mau bagaimana lagi, ia sudah terlahir sebagai anak pembawa sial yang seharusnya ia dibuang bukan dirawat yang mengakibatkan orang tuanya selalu terkan sial olehnya.
"Baru aja Mama seneng, kalau kamu dapet temen, tapi kamu malah celakain dia," ucap Lina yang akhirnya berbicara tanpa mau menatap Mila.
"Papa pu-"
Perkataan seorang lelaki paruh berhenti karena melihat istrinya yang tengah menangis bersama dengan anaknya yang hanya diam saja.
"Ada apa ini?" tanya Tomy yang baru pulang setelah bekerja seharian dan langsung disuguhkan pemandangan yang tidak mengenakkan.
"Pa, Mila habis celakain Andra," cerita Lina membuat Tomy geram.
Tomy menatap Mila lalu menghampiri anaknya itu dan meraih dagu anaknya dengan kasar agar Mila melihat ke arahnya.
"Apa lagi yang kamu lakuin, Mila?! Hukuman Papa waktu itu kurang buat kamu sadar?!" bentak Tomy tepat di depan wajah Mila.
"Kamu ini anak nggak tau di untung!" lanjut Tomy lalu melepaskan tangannya dari dagu anaknya dengan kasar.
Mila tidak berkomentar apa-apa, ia pantas menerima ini semua, karena ia ingin Andra terbebas dari dirinya yang pembawa sial.
Sementara Tomy ingin melayangkan pukulannya pada Mila tetapi ditahan oleh Lina.
"Sabar, Pa, jangan main tangan!"
"Begini nih, anak yang sering kamu bela, jadi pembangkang!"
Mila hanya diam saja mendengar kedua orangtuanya ribut, sudah menjadi hal yang biasa ketika ia sehabis melakukan hal yang diluar batas. Sungguh Mila juga tidak ingin seperti ini, ia ingin hidupnya tenang, tetapi Andra malah mengacaukan semuanya. Ia juga mengakui kesalahan yang bukan ia perbuat demi keselamatan hidup semua orang, ia akan menunggu waktunya tiba ketika ia dikeluarkan dari sekolah, pasti sangat menyengkan.
Tiba-tiba saja pandangan Mila rabun, yang ia bisa tangkap hanya debatan Lina dan Tomy. Mila merasakan sakit di perut dan pergelangan tangannya, untuk kali ini ia tidak kuat menahannya setelah sejak siang ia mencoba menahan dan berhasil tetapi tidak untuk sekarang.
Peluh keringat keluar di pelipis Mila. Perempuan itu mencoba menahan, setelah ini, ia akan segera tidur, agar rasa sakit di tubuhnya hilang.
"Mila, kamu Papa kurung selama tiga hari!" tegas Tomy lalu menoleh ke arah Mila yang tengah tertidur dengan posisi duduk.
"Mila!" teriak Lina, lalu menghampiri Mila dan mencoba membangunkan anaknya itu, tetapi tak kunjung bangun.
Lina melihat pergelangan tangan kanan Mila yang bengkak dan biru.
"Pa, bawa Mila ke rumah sakit!" lanjut Lina membuat Tomy menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Fiksi RemajaJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...