Chapter 23 : Dikeluarkan dari Sekolah

923 72 269
                                    

Now Playing : Karma - Taylor Swift

Happy Reading!

•••

Gita memejamkan matanya lalu menarik napasnya perlahan lalu membuangnya. Dia menatap pak Bayu dengan sedikit tersenyum lalu menceritakan kejadian masa lalu saat kelas sepuluh, dimana Mila disiksa habis-habisan oleh Fitri hanya karena tidak sengaja menabrak Andra membuat seragamnya basah karena minuman yang Mila bawa dan kejadian kemarin karena Mila dihukum berduaan oleh Andra, Fitri serta dayangnya dengan senangnya menyiksa Mila.

Hal itu membuat Mila, Fitri berserta dayangnya membuat melongo, tidak percaya bahwa Gita seberani itu menceritakan semua kronologi se-detail itu.

"Lalu kamu percaya bahwa Mila pembawa sial?" tanya pak Bayu setelah selesai mendengarkan cerita dari Gita.

"Tidak Pak, kalaupun memang Mila pembawa sial, seharusnya kak Fitri mendapatkan kesialan juga bukan Andra saja, karena kak Fitri berani dekat dan siksa Mila," jawab Gita dengan lantang.

Pak Bayu menatap Mila yang tengah menatap ke arah lain, perempuan itu masih sama, tidak ada ekspresi sama sekali, Mila benar-benar muridnya yang paling misterius.

"Mila, kenapa kamu membenarkan adanya berita kalau kamu pembawa sial?" tanya pak Bayu ingin mengorek informasi dari Mila.

Mila terdiam, ia tidak mungkin menceritakan yang sesungguhnya mengapa ia mendapatkan gelar pembawa sial, ia harus mencari alasan yang masuk akal agar kepala sekolahnya percaya.

"Dari kecil saya memang sering di bully, mereka menyebut saya sebagai pembawa sial dan saya tidak keberatan dengan hal itu," jawab Mila membuat kepala sekolahnya menghela napasnya gusar.

Pak Bayu tidak menyangka kalau Mila sudah menjadi bahan bully-an sejak kecil, pantas saja muridnya itu selalu diam dan tidak pernah berekspresi apapun ketika masalah tengah menimpanya.

"Dan kalian bertiga, mengapa senang sekali menyiksa Mila? Bayangka kalau orang yang kalian sayang, disiksa seperti Mila, apa kalian nggak sakit hati melihat hal itu?" kini giliran Fitri dan dayangnya yang ditanya membuat ketiga perempuan itu panas dingin.

"Saya benci dengan Mila, karena saat dia masuk sekolah ini, semua mata tertuju kepada Mila, bahkan cowok yang saya incar sekarang menjadi pacar Mila!" jawab Fitri dengan lantang membuat Mila mengerutkan keningnya, apa Fitri tidak berpikir panjang karena memberi alesan yang sangat tidak masuk akal itu.

"Apa dengan kamu siksa Mila, kamu akan dilihat oleh cowok yang kamu incar itu?" tanya pak Bayu lagi yang tidak habis pikir dengan pikiran Fitri.

Fitri menggelngkan kepalanya lemah, karena Andra selalu menjauh ketika dia dekati.

"Kalian berdua mau ngasih jawaban apa?" kini giliran Dona dan Putri yang ditanya oleh pak Bayu.

"Kita hanya ikut kak Fitri aja, Pak," jawab Dona san Putri berbarengan.

Kepala sekolahnya hanya bisa memijat pelipisnya, tidak habis pikir dengan pemikiran Fitri dan kedua temannya.

"Fitri, Dona dan Putri, saya keluarkan kalian dari sekolah," tegas pak Bayu membuat Fitri dan kedua temannya lemas seketika.

"Pak, tolong maafin kita Pak, kita janji tidak akan siksa Mila lagi, kita akan menjadi teman untuk Mila," kata Fitri dengan memohon.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang