Now Playing : Bimbang - Melly Goeslow
Happy Reading!
•••
Siang hari Mila masih berada di ranjangnya, ia baru saja bangun dari tidurnya tetapi ia tidak ingin bangkit dari ranjangnya, masih merebahkan dirinya dengan selimut.
Mata Mila beralih pada jas hitam milik Andra yang semalam ia pakai dan lupa ia kembalikan. Jas tersebut menggantung di dinding. Ingatan kemarin malam masih tercetak jelas di kepalanya, bagaimana Andra mengungkapkan perasaannya dan berakhir ia berdamai juga dengan perempuan masa lalu Andra.
Mila mengambil ponselnya di atas naskas, melihat beberapa pesan yang di kirim oleh Andra dan juga teman-temannya. Mila sudah membuka blokir kontak Andra, entahlah, Mila hanya merasa harus dibuka.
Mila membuka aplikasi WhatsApp, membaca pesan dari teman kecilnya, malam ini mereka akan keluar untuk mengumpul. Akhir-akhir ini Mila sering sekali menghabiskan waktunya bersama teman kecilnya bahkan terkadang ia mengunjungi makam Fiora. Sejak kejadian itu, Mila sudah menerima semuanya, bahwa ia harus berdamai dengan masa lalunya agar hidupnya tenang, tetapi siapa sangka tidak hanya masa lalunya, tetapi masa lalu Andra pun ia ikut berdamai.
Ada tiga pesan dari Andra, ia penasaran dengan apa yang dikirimkan oleh laki-laki itu bahwa ada link yang dikirim. Mila pun membuka pesan tersebut dan membacanya.
Andra Ricky
Mila, gue dpt info partime
https://infopartime.cafe//
☺️🥰Senyum Mila mengembang membaca pesan tersebut, rasanya sudah lama sekali ia tidak mendapatkan pesan dari Andra. Laki-laki itu benar ingin memperjuangkannya.
Mila menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh jatuh lagi kepada Andra. Kejadian Andra melupakan janjinya dan tidak berkata jujur kepada Darla menimbulkan rasa sakit yang begitu mendalam. Ia pun menaruh ponselnya di atas naskas lagi lalu menatap langit-langit kamarnya.
"Yaampun anak perawan jam segini masih di atas kasur!" seru Anya yang sudah berdiri di depan pintu kamar Mila yang terbuka bersamaan dengan Gita.
Mila memutar bola matanya malas, kedua temannya itu selalu datang tanpa di undang dan selalu menghantui dirinya.
Sementara Anya dan Gita memasuki kamar Mila lalu duduk di karpet berbulu. Pandangan Gita teralihkan ke jas yang menggantung tak jauh dari mereka duduk.
"Jas punya Andra, Mil?" tanya Gita sembari menunjuk jas yang menggantung tersebut membuat Anya menoleh ke arah Gita menunjuk dan benar saja ada jas hitam menggantung di sana.
"Lo balikan sama Andra?" tanya Anya penasaran.
"Eh, maksudnya, pacaran beneran sama Andra?" tanya Anya lagi memperbaiki ucapannya.
Mila tidak menjawab melainkan bangkit dari tidurnya, menghampiri kedua temannya itu.
"Kemarin gue pulang sama Andra dan ya, Andra jadiin gue sebagai pacar, tapi gue tolak," cerita Mila membuat Anya dan Gita terkejut.
"Kok lo tolak, kenapa?!" tanya Anya dengan penasaran.
"Makan malam waktu itu, Andra nggak dateng, tapi dia malah jalan sama Darla dan sekarang Andra jadiin gue sebagai pacarnya lalu mau perjuangin gue, membuktikan cinta dia nggak main-main," jawab Mila dengan lemas, entahlah berbicara tentang Andra membuat Mila tak bersemangat.
Anya dan Gita terkejut mendengar cerita Mila terlebih lagi, Anya, bahwa dia tahu Andra tidak pernah main-main dengan cinta, buktinya saja, Darla meninggalkan laki-laki itu tetapi Andra masih setia menunggu sampai Mila datang ke hidup Andra membuat semua cinta Andra teralihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Novela JuvenilJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...