Chapter 62 : Prom Night

101 3 0
                                        

Now Playing : De Cero - CNCO

Happy Reading!

•••

Sedari pagi Mila tidak keluar kamar, ia sudah merencanakan hari Sabtunya kali ini. Mila ingin menghabiskan akhir pekannya dengan berdiam diri di kamar, menonton film dan juga membaca buku, bahkan ia sudah membeli beberapa cemilan untuk weekend ini.

Mila menonton film kesukaannya yaitu Central Intelligence yang dimainkan oleh Kevin Hart. Mila suka film yang berbau komedi, karena hidupnya sangat suram, makanya ia memilih untuk menonton film komedi agar ada warnanya sedikit.

Saat tengah asik menonton, tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk, tetapi Mila mengabaikannya dan terus fokus kepada Mila yang ia sedang tonton, walaupun sudah berkali-kali menonton, Mila sangat menyukainya, karena tingkah Kevin Hart yang begitu lucu ditambah lawan mainnya adalah Dwayne Johnson membuatnya tidak bosan untuk menonton.

"Mila, buka pintunya cepet," teriak seseorang dari luar kamar, Mila memutar bola matanya malas, ia tahu siapa yang mengetuk itu.

"MILA!" teriak orang tersebut yang sekarang lebih kencang membuat Mila mau tak mau membuka kan pintu untuk orang tersebut.

Dengan malas, Mila mem-pause filmnya dan turun dari ranjang menuju pintu kamar lalu memutar kunci, membuka pintu kamarnya.

Orang tersebut terkejut dengan penampilan Mila saat ini. Hanya menggunakan baju tidur dengan rambut yang diikat dengan asal.

"Lo belum mandi?!" tuduh orang tersebut yang tak lain adalah Anya menatap Mila dengan intens.

"Males," jawab Mila lalu menuju ranjangnya lagi.

"Nggak boleh gitu, Mila, kata Ibu aku, kita harus mandi, biar nggak bau," ujar Gita dengan lugunya yang ikut berjalan masuk ke dalam kamar bersama Anya.

"Akhir pekan kok mandi, lemah," balas Mila seenaknya.

"Sudah, lebih baik lo mandi, terus ikut kita ke acara Prom Night sekolah," seru Anya dengan berbinar.

"Males," balas Mila lalu merebahkan dirinya ke ranjang.

Mila menatap langit-langit kamarnya, berbicara tentang Prom Night, ia berpikir pasti ada Andra di sana. Sudah tiga bulan lamanya, ia menjauhi Andra bahkan ia memblokir kontak laki-laki itu. Entah lah, Mila merasa sakit dengan semuanya, disaat ia memulai membuka hati, Andra malah bertunangan dengan perempuan lain.

"Ayo mandi, anak perempuan nggak boleh males," ucap Gita sembari menarik tangan Mila membuat sang empunya tersadar dari lamunanya.

"Kita tahu lo sudah pisah sama Andra, tapi ini kesempatan untuk lo cari cowok baru, Mil, kakak kelas kita juga nggak kalah tampan dari Andra," seru Anya yang ikut menarik tangan Mila satunya.

"Tapi yang terima gue kayak Andra emang ada? Yang sabarnya kayak Andra, ada?" tanya Mila menatap Anya membuat temannya itu terdiam.

"Mil, gue tahu lo sedih pisah sama Andra, tapi lo jangan larut gini dong, lihat ke arah yang lain, lo sekarang sudah berbaikan dengan masa lalu," ujar Anya melepaskan tangan Mila lalu duduk di ranjang.

Mila terdiam mendengar semua ucapan Anya, benar kata Anya, walaupun ia sudah pisah dengan Andra, hidupnya sekarang lebih baik, tetapi tetap saja tanpa Andra semuanya terasa hampa.

Mila memang tidak bercerita kepada kedua temannya tentang semua hal, hanya saja ia mengatakan bahwa hubungannya dengan Andra telah selesai, padahal ia lah yang menarik diri dari Andra, ia tidak ingin merusak hubungan Andra dengan tunangannya.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang