Now Playing : Another Love - Tom Odell
Happy Reading!
•••
Sudah genap satu minggu, Mila tidak diberi kabar oleh Andra, bahkan Andra tidak masuk sekolah juga, tetapi Mila selalu mendapatkan kiriman, entah itu makanan ataupun barang. Mila juga sudah tidak merasakan sedih lagi karena Andra mengirimnya sesuatu membuatnya merasa kalau Andra baik-baik saja. Mila selalu mengirim pesan kepada Andra untuk berterima kasih atas semua perhatian yang diberikan, namun, tidak ada satupun balasan dari Andra.
Seperti pagi ini, lagi-lagi Mila sudah mendapati paper bag di atas mejanya. Sepertinya biasanya juga Mila dengan perasaan senang membuka paper bag tersebut. Mila tersenyum ketika menemukan kartu ucapan.
Selamat sarapan, sayang.
Senyum Mila mengembang setelah membaca kalimat tersebut, ia pun mulai membuka kotak makan yang berisikan nasi goreng berserta nugget. Sebelum memakannya, Mila memfoto dan mengirimkan kepada Andra, bahwa ia sangat menyukai semua perhatian Andra.
Mila memakan nasi gorengnya dengan perasaan senang sembari melihat tulisan tersebut.
Tanpa Mila sadari, ada seseorang yang melihat itu semua dari jendela kelas, orang tersebut tersenyum ketika Mila memakan masakannya. Semua usahanya seminggu ini berhasil, Mila menerima semua kirimannya. Laki-laki itu segera pergi, saat melihat Erick berjalan mendekati Mila.
"Hai, Mil," sapa Erick yang tiba-tiba duduk disebelah Mila.
"Hai," balas Mila dengan sedikit menoleh ke arah Erick.
Hubungan Mila dengan teman sekelasnya menjadi baik karena Andra menjadi pacarnya, apalagi dengan teman pacar kontraknya itu, Mila sering kali disapa oleh ketiga teman Andra.
"Gue lihat lo setiap hari bawa bekel," ucap Erick memulai obrolan.
"Oh enggak, ini gue dikirimin sama Andra," balas Mila sembari menatap ke arah Erick.
Erick menganggukkan kepalanya, dia sebenarnya tahu kalau bekal tersebut bukanlah dari Andra melainkan laki-laki lain, karena Erick pernah melihat seorang laki-laki menaruh paper bag di atas meja Mila, bukan sekali dia melihat, tetapi sudah tiga kali. Erick tidak ingin berbicara sekarang, dia masih mengumpulkan bukti agar Mila percaya dengan omongannya.
"Rick, boleh tanya?"
Mila menatap Erick dengan serius, bahkan ia menyudahi makannya agar bisa berbicara serius.
"Silahkan."
Mila menoleh ke kanan dan ke kiri, menatap murid-murid yang berada di kelasnya, semuanya tengah sibuk dengan urusannya masing-masing. Mila pun dengan segera mendekatkan tubuhnya kepada Erick.
"Lo tahu, Andra dimana?" tanya Mila dengan berbisik agar tidak ada yang mengetahui pembicaraannya.
"Gue selalu kirim pesan ke Andra, tapi nggak pernah dibales, dia cuma kirimin gue makanan sama barang, bahkan dia bisa ngirim makanan tiga kali dalam sehari!" lanjut Mila membuat Erick membulatkan matanya, tidak percaya bahwa usaha laki-laki itu begitu keras untuk merebut Mila dari Andra.
Erick ingin sekali mengatakan bahwa Andra sedang tidak baik-baik saja, banyak masalah yang dialami oleh temannya itu, tetapi dia sudah berjanji untuk tidak mengatakan apapun kepada semua orang, termasuk Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Fiksi RemajaJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...