Now Playing : All We Know - The Chainsmokers ft. Phoebe Ryan
Happy Reading!
•••
Pagi ini Mila sudah berada di sekolah,
padahal ia malas untuk bersekolah karena kejadian kemarin. Mila benar-benar hidupnya tidak tenang lagi."Mil, ayo," ajak Anya membuat Mila tersadar dari lamunannya.
Anya, Mila dan Gita keluar dari sekolah untuk menuju lapangan basket, karena pagi ini kelas mereka pelajaran olahraga dan pelajaran hari ini adalah basket.
Semua murid kelas Mila sudah berada dilapangan dan berbaris rapih, Mila serta temannya pun ikut dalam barisan yang tanpa Mila sadari bahwa Mila bersebelahan dengan Andra.
"Pagi," sapa Andra dengan berbisik.
Hal itu membuat Mila menoleh dan mendapati Andra yang tengah tersenyum.
"Selamat pagi anak-anak," ucap sang guru olahraga.
"Pagi, Pak," balas semua murid dengan serempak kecuali Mila dan Andra yang masih bertatapan.
Mila terpaku melihat Andra pagi ini yang begitu tampan ditambah lagi dengan senyuman yang Andra berikan. Wangi perfume Andra juga begitu memabukkan untuk Mila, jujur saja, sejak kemarin ia memakai hoodie milik Andra, ia tidak henti menghirup wangi Andra. Mungkin wangi Andra akan menjadi favoritnya.
"Wangi lo enak banget," ucap Mila tanpa sadar sembari terus mengendus wangi tubuh Andra. Sementara sang empunya terkejut melihat Mila yang begitu dekat dengannya, bukannya Andra tidak ingin menjauh dari Mila, apalagi moment seperti sangat langka, tetapi saat ini mereka berada di sekolah dan lebih parahnya ini sedang pelajaran.
Ketika wajah Mila ingin mendekati lehernya, dengan gerak cepat Andra menangkup wajah Mila lalu dia jauhkan, hal itu membuat Mila sadar atas perbuatannya.
Perempuan itu dengan segera menatap ke arah depan dimana guru olahraga tengah menjelaskan materi hari ini. Mila mencoba mengatur napasnya, ia berharap tidak ada yang melihat hal tadi.
"Nanti gue kasih perfume gue, biar lo bisa hirup terus," kata Andra mencoba mencairkan suasana.
"Nggak," balas Mila dingin.
"Nggak apa, biar gue selalu ada di dekat lo."
Tidak ada balasan dari Mila, melainkan perempuan itu fokus mendengarkan guru olahraga yang tengah menerangkan permainan bola basket, sementara Andra yang sudah hapal dengan hal itu, wajar saja Andra kapten basket dan sering memenangkan lomba basket, jadi dia tidak perlu belajar lagi. Andra menatap Mila yang kecil, perempuan itu memiliki tinggi sebahunya. Andra melihat rambut coklat legam milik Mila yang dikuncir kuda, sangat terlihat cantik. Terlihat pipi Mila yang tirus, dia sebal melihatnya, dia akan membuat pipi Mila menjadi gembul dan dia bisa mencubitnya dengan senang hati.
Mila yang sadar karena Andra memperhatikan sebegitunya, ia pun langsung mencubit lengan laki-laki itu dengan kencang membuat Andra berteriak.
"Ada apa, Andra?" tanya pak Faisal yang mendengar teriakan Andra dan semua murid juga menatap Andra.
"Enggak Pak, tadi ada semut gigit tangan saya," jawab Andra.
"Timbang semut aja, treaknya kenceng banget," seru Bagas yang berdiri tak jauh dari Andra.

KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Подростковая литератураJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...