Chapter 36 : Feelings

667 41 1
                                    

Now Playing : This Feeling - The Chainsmokers ft Kelsea Ballerini

Happy Reading!

•••

Bagas, Daffa dan Erick berada di rumah sakit, setelah mendapat kabar dari Andin bahwa Dian sakit.

"Gimana kondisi Bunda?" tanya Erick dengan napas tersengal-sengal yang baru saja memasuki ruang rawat inap Dian.

"Belum ada perubahan, sejak pagi," jawab Wati sembari menatap wajah majikannya yang sangat pucat.

"Andra kemana?" tanya Daffa yang tidak melihat temannya sedari tadi.

"Bilangnya pergi beli makan, tapi sampai sekarang belum kembali," jawab Wati dengan sedih.

"Pacaran lagi si anjing," omel Bagas sembari mengeluarkan ponselnya yang berada di kantung jaket lalu menelpon Andra.

Tidak ada jawaban dari Andra membuat Bagas murka.

"Bangsat!" maki Bagas dengan penuh emosi karena Andra hilang disaat kondisi seperti ini.

"Gas, sabar!" tegur Erick menatap Bagas dengan kesal.

"Temen lo bucin terus, Bunda lagi sakit malah pergi begini!"

"Kalian bisa diem nggak sih?! Bunda lagi sakit, kalian malah ribut!" sekarang giliran Andin yang marah karena Bagas selalu toxic.

Tanpa berbicara apapun, Daffa menarik Bagas untuk keluar dari ruang rawat, lebih baik Daffa mencari keberadaan Andra ketimbang harus di dalam membuat suasana semakin keruh.

"Kita cari Andra," ucap Daffa tegas lalu melepaskan tangannya dari lengan Bagas.

"Gue nggak habis pikir sama sialan satu itu, Bunda lagi sakit malah pacaran!" balas Bagas dengan emosi.

Daffa tidak menanggapi, melainkan terus berjalan menuju parkiran bersama Bagas.

Disisi lain, Andra yang masih betah di makam Ayahnya hanya bisa terduduk lemas menatapi batu nisan sang Ayah.

Andra menaruh bucket bunga ke makan Ayahnya dan juga menyiram dengan air mawar yang ia beli sebelum kesini.

"Andra gagal jagain Bunda, Yah," ucap Andra sembari memegang batu nisan Ayahnya.

"Andra nggak becus jadi laki-laki," lanjut Andra dengan menghela napasnya pelan.

In Loving Memory of

DAVID RONALD ALVIANSYAH

A kind husband and loving father who put family before all else.

Andra membaca batu nisan sang Ayah, ia sangat merindukan Ayahnya yang sudah meninggalkannya sejak ia berumur lima tahun, dimana Andin baru saja menginjak satu tahun. Andra juga berusaha menjadi abang yang baik untuk Andin tetapi nyatanya ia gagal untuk membahagiakan adiknya.

Kenangan dirinya bersama David terputar di otaknya, dimana keluarganya sangat harmonis, selalu berlibur bersama, bertukar cerita dan banyak hal lainnya. Tetapi ketika David meninggal dunia karena kecelakaan pesawat, semuanya berubah. Dian harus menggantikan David menjalani perusahaan yang Ayahnya bangun. Dian yang selalu pergi ke kantor pagi-pagi buta sampai larut malam, bahkan tidak ada lagi waktu bersama, yang hanya bisa Andra lakukan saat itu menjadi abang yang baik untuk Andin, tetapi nyatanya ia gagal, sering sekali ia membuat adiknya kesal.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang