Chapter 1 : Hukuman Pertama

3.4K 212 414
                                    

Now Playing : My Fault - Imagine Dragons

Happy Reading!

•••

Hari ini akan menjadi hari tersial bagi Mila karna sudah terlambat masuk padahal dirinya sudah berada di lingkungan sekolah ditambah harus di hukum berdua oleh laki-laki popular di sekolah.

Dengan cepat Mila menyapu taman sekolah, agar perempuan itu bisa masuk kelas, berlama-lama dengan laki-laki popular di sekolah membuat Mila tidak nyaman, ditambah laki-laki itu menatapnya dengan secara terang-terangan sedari tadi.

Namun, bukan cepat selesai malah daun-daun yang perempuan itu sapu berterbangan lagi karna tertiup angin.

"Nggak usah buru-buru," suara berat yang berada di belakang Mila.

"Mau gue bantu?" tawar laki-laki itu yang bernama Andra Ricky Alviansyah.

Bukannya menjawab, Mila malah menjauh dari laki-laki itu. Sedangkan, Andra menatap punggung Mila yang menjauh. Perempuan itu benar-benar sulit di dekati.

Andra menatap pengki yang berada di dekatnya lalu mengambilnya dan berjalan mendekat pada Mila.

"Andra Ricky,"ucap Andra dengan memperkenalkan dirinya dan menjulurkan tangannya.

Tidak ada balasan dari Mila, jangan kan ucapan, perempuan itu terus menyapu tanpa memperdulikan kehadiran Andra.

Andra menurunkan uluran tangan, lalu menatap Mila dengan diam membuat perempuan itu mau tidak mau melihat ke arah Andra, karna merasa tidak nyaman di perhatikan.

"Hai!" sapa Andra saat Mila melihat ke arahnya.

Lagi-lagi tidak ada balasan, yang Andra lihat hanya wajah datar Mila.

"Kak Mila!" panggil seseorang membuat Mila menoleh bersamaan dengan Andra.

Disana ada murid laki-laki yang menggunakan seragam SMP, sepertinya laki-laki itu, salah satu murid baru di sekolah ini. Memang hari ini adalah hari pertama MOS. Tetapi, adik kelasnya itu tau nama Mila, dia saja tidak pernah menyebutkan namanya bahkan berbicara sama orang lain saja tidak pernah, kalau tidak penting.

"Mau aku bantu kak?" tawar laki-laki itu membuat Mila sedikit terkejut, namun Mila tetap dengan wajah datarnya.

"Sandy Fabian!" panggil Dona, wakil osis di sekolah Nusa Bangsa.

"Lo ngapain disini? Balik ke barisan!" seru Dona.

"Iya, Kak," balas Sandy, namun, sebelum adik kelas itu meninggalkan Mila, laki-laki itu menyebutkan namanya lalu tersenyum.

Dona dan Andra yang juga berada disana terkejut dengan tindakan berani adik kelasnya itu.

Setelah itu, Dona menatap tajam ke arah Mila yang sudah membuat ulah, membuat adik kelas itu lari dari barisan.

"Nggak usah sok cantik, dia belum tau, kalau lo, anak pembawa sial," ucap Dona dengan menekankan kata anak pembawa sial, lalu meninggalkan Mila dan Andra.

Mila tidak bereaksi sedikitpun, perempuan itu sudah kebal dengan perkataan itu.

Sedangkan Andra yang berada di sebelah Mila, terkejut dengan semua murid di sekolah, terutama yang perempuan karna menatap Mila dengan kebencian dan selalu mengatakan anak pembawa sial.

"Jangan terlalu di ambil hati ya," ujar Andra dengan menenangkan Mila.

"Andra, jalanin hukuman lo," ujar laki-laki yang sedang memandu adik kelas. Dia, Erick Ardian Giovani selaku ketua osis Nusa Bangsa sekaligus teman dekat Andra.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang