Now Playing : Going Under - Evanescence
Happy Reading!
•••
Seorang perempuan tengah berpesta merayakan sepuluh tahun menjadi seorang model. Perempuan itu tidak menyangka akan menjadi seperti ini bahkan impiannya sudah tercapai bekerja di Australia untuk menjadi seorang model.
Ting! Ting! Ting!
Suara sendok yang didentingkan ke gelas membuat semua orang yang berada di ballroom mencari sumber suara yang berasal dari atas panggung.
Perempuan itu tersenyum menatap semua temannya lalu mengambil mic.
"Hello everyone! Thank you for coming to my party! This is the party I made for my modeling career! Thank you to God who has given me the path to achieve my dreams, my parents who always support me and also my modeling colleagues who I consider like my own family!" ucap perempuan yang berkulit eksotik dengan senang.
Perempuan yang bernama Darla Anastasia Winston tersenyum menatap semua tamu.
"Have a great party!" lanjut Darla lalu turun dari panggung lalu menghampiri kedua orang tuanya yang berdiri tak jauh dari panggung.
Musik pun terputar kencang, semua orang sibuk dalan berpesta, Darla tidak menyangka akan seperti ini, hidupnya sangat bahagia, tetapi ada yang kurang, tidak ada Andra disisinya. Andai Andra saat ini bersamanya pasti akan lebih menyenangkan.
"Darling, are you sure you want to move to Indonesia?" tanya Riana Winston, ibu kandung Darla dengan sedikit kencang agar terdengar oleh anaknya karena suara musik yang begitu keras.
"Yes, Mam!"
"Darla, karir kamu disini sudah bagus, kenapa harus pindah?" tanya Riana lagi yang sedikit tidak setuju dengan permintaan anak tunggalnya.
"Mom, this is all nothing, I miss my little friend!" jawab Darla menatap Riana.
"Ma, anak kita butuh cinta, dia sudah mendapatkan ini semua, tetapi tanpa Andra, ini semua tidak ada apa-apanya!" ujar William Winston sembari menatap anaknya tunggalnya.
"You know me so well, Dad!" balas Darla lalu memeluk Ayahnya, sementara, Riana hanya memutar bola matanya malas melihat ayah dan anak itu.
"Lebih baik kamu menikmati pesta kamu, sebelum kamu pindah ke Indonesia," seru Riana yang langsung dibalas anggukkan kepala oleh Darla.
Darla mencium pipi Riana dan juga Willian lalu pergi menemui teman modelnya, ia juga ingin berpamitan dengan teman-teman seperjuangannya, rasanya tidak rela meninggalkan ini semua tetapi Darla ingin memperjuangkan cintanya, melanjutkan kisahnya yang tertunda.
•••
Dengan langkah penuh emosi, Bagas berjalan ke ruangan kantor Dian. Bagas dapat informasi dari Andin bahwa Andra tidak bisa pulang karena harus mengurus pekerjaan perusahaannya.
Bagas membuka pintu dengan kasar, melihat Andra yang tengah terduduk di meja depan laptop.
"Bajingan!" maki Bagas lalu menarik kerah seragam Andra dan memukul wajah tampan Andra.
Daffa yang melihat itu langsung menarik Bagas, agar berhenti memukuli Andra.
Andra menyeka air yang keluar dari sudut bibirnya, lalu menatap Bagas dengan emosi, temannya itu datang-datang mengatai dirinya lalu memukulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Teen FictionJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...