Now Playing : When You're Gone - Shawn Mendes
Happy Reading!
•••
Sabtu malam Andra sedang berada di kamarnya, ia tengah memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Malam ini ia akan pergi ke Bandung bersama teman-temannya. Rencana mereka yang sudah dibicarakan sejak tadi pagi dan malam ini mereka memutuskan untuk jalan.
Setelah semua selesai, Andra melihat jam di tangan kirinya. Sekarang jam tujuh kurang sepuluh menit, yang tandanya ia masih memiliki banyak waktu, karena ia memiliki janji jam delapan untuk kumpul dan rumah Bagas tidak jauh dari rumahnya. Andra duduk di ranjangnya sembari memainkan ponselnya. Tak sengaja ia melihat fotonya bersama Mila. Pikirannya pun melayang kepada Mila. Kemarin dirinya memarahi perempuan itu. Sepertinya Andra terlalu keras kepada Mila, ia hanya mengungkap keresahannya saja, ia tidak menyukai sikap Mila yang selalu seenaknya. Bahkan tas Andra masih berada di tangan Mila. Apakah ini waktu yang tepat untuk Andra meminta maaf kepada Mila? Setidaknya jika mereka tidak bisa menjadi teman baik, Andra tidak menyakiti hati perempuan itu dan kembali saat awal mereka bertemu, tidak saling mengenal.
Andra harus meminta maaf kepada Mila dan membongkar semua yang ada kalau dirinya dengan Mila tidak memiliki hubungan apapun, agar perempuan itu bisa kembali hidup dengan tenang. Andra akan pergi ke rumah Mila sebelum berangkat ke Bandung.
Baru saja Andra berdiri untuk memakai jaketnya, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, terlihat Dian berdiri di depan pintu.
"Jadi ke Bandung?" tanya Dian yang menatap anak laki-lakinya yang sudah siap.
"Jadi," jawab Andra sembari menatap Dian yang tengah menatapnya dengan aneh.
"Nggak jalan dulu sama Mila?"
"Enggak."
"Kalian berantem?"
"Enggak, kenapa emangnya?"
Dian menatap anak laki-lakinya penuh curiga, pasalnya dia selalu melihat Andra yang selalu diam bahkan tidak ada keributan dengan adiknya. Andra lebih menyukai menyendiri di kamar, ketimbang mengobrol dengan Andin yang biasa dilakukan anaknya itu.
"Yakin nggak berantem?" tanya Dian lagi memastikan.
"Yakin Bunda, hubungan Andra sama Mila baik banget!" jawab Andra sembari tersenyum.
"Bagus deh, Bunda ngerasa kalau kalian lagi nggak baik, apalagi akhir-akhir ini kamu sering di kamar," balas Dian sembari tersenyum.
"Bunda seneng deh kamu pacaran sama Mila, dia perempuan yang baik, jangan sakitin dia ya, Andra," lanjut Dian lalu mengelus pipi anaknya sebentar dan pergi dari hadapan Andra.
Andra mematung mendengar ucapan Dian. Bundanya sudah sangat menyukai Mila, bagaimana jadinya kalau Dian tau ia hanya kontrak menjalin hubungan dengan Mila dan sekarang sudah berpisah. Andra harus menyembunyikan hubungannya, mungkin sekarang notaben Mila adalah mantan pacarnya, kalaupun Dian kecewa dengannya setidaknya Dian tidak begitu sakit mendengar semua pernyataan yang sebenarnya.
•••
Seorang perempuan tengah melihat sosial media milik Andra yang hanya ada dua post disana. Yang pertama foto Andra memegang mendali dan piala yang ia yakin kalau laki-laki itu memenangkan perlombaan basket, tetapi ada satu post yang menarik perhatiannya yaitu foto Andra bersama perempuan lain, tidak ada wajah perempuan itu karena perempuan itu tengah menatap Andra begitupun dengan Andra.
Ia pun langsung melihat secara lebih jelas lagi, yang ternyata postingan tersebut di posting oleh seorang perempuan.
"Mila Eliana," gumam perempuan itu yang melihat akun instagram perempuan yang menandai Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Teen FictionJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...