Now Playing : We Can't Be Friend (wait for your love) - Ariana Grande
Happy Reading!
•••
Mila yang baru saja sampai di kafe untuk bertemu seseorang. Jujur saja ia malas untuk hal ini, ia hanya ingin tidur setelah pulang sekolah.
Bertemu dengan Andra hari ini membuat tenaganya terkuras habis, karena semua perasaan yang campur aduk.
Mila melihat seorang perempuan di pojok kafe sendirian, ia pun melangkahkan kakinya lalu duduk di hadapan perempuan itu.
"Gue nggak punya waktu banyak," ucap Mila yang baru saja duduk menatap perempuan di depannya.
Perempuan itu sedikit tidak suka dengan Mila yang terlihat sangat sok.
"Gue cinta pertamanya, Andra," seru perempuan itu dengan bangganya.
"Lalu?"
"Lo jangan kegatelan deketin Andra, karena Andra milik gue!"
Mila memicingkan matanya, tidak menyukai perempuan di hadapannya ini yang begitu sombong. Apalagi bilang kalau ia ini kegatelan, padahal Andra dulu lah yang mendekati dirinya bukan dirinya mendekati Andra.
"Gue nggak peduli," sarkas Mila dengan apa adanya, bahwa ia memang sudah tidak peduli dengan Andra.
"Lalu kemarin malam? Lo terlihat punya hubungan dengan cowok gue."
Mila sangat kesal dengan perempuan di hadapannya, apa Andra tidak menjelaskan kepada perempuan ini tentang hubungannya hanya sebatas teman.
"Kemarin hanya makan malam bersama temen kelas, tapi Andra nggak dateng, malah asik jalan sama lo."
Jujur saja Mila sudah malas berlama-lama dengan perempuan dari masa lalu Andra, rasanya ia ingin memaki perempuan itu, bahwa Andra juga mencintainya, hanya saja masa lalunya datang yang membuatnya berantakan.
Mila menyesal tidak mendengarkan penjelasan Daffa dan Erick tadi siang. Kedua laki-laki itu menemuinya dan ingin membahas Andra, mungkin saja tentang masa lalunya Andra, tetapi Mila sudah muak dengan semua itu, jadi ia memilih untuk tidak mau mendengar apapun, tetapi ia malah mengobrol dengan masa lalu Andra.
"Jauhi Andra, cause we're engaged," ucap perempuan itu yang tak lain adalah Darla Anastasia Winston.
Ucapan Darla membuat hati Mila sakit. Rasanya begitu perih mendengar Andra sudah bertunangan dengan perempuan masa lalunya.
"Kita sesama perempuan, lo tahu rasanya jika pacar lo bersama perempuan lain, jadi gue mohon untuk jangan ketemui Andra lagi," lanjut Darla.
"Tanpa lo bilang, gue akan jauhi Andra, kita hanya sebatas teman kelas tidak lebih," balas Mila berusaha untuk baik-baik saja walaupun hatinya sangat sakit.
"Sudah tidak ada yang dibicarakan, gue pamit," lanjut Mila lalu segera pergi dari kafe.
Hatinya hancur berkeping-keping, cinta pertama Mila tidak seindah bayangannya. Ini semua salahnya karena dengan mudahnya menaruh rasa kepada Andra.
Mila terus berjalan entah kemana, hatinya sangat sakit, air matanya terus turun. Nyatanya Mila tidak sekuat itu, tidak mudah untuk dirinya melupakan Andra.
•••
"Tumben kesini, kan ada ayang lo," sindir Bagas yang melihat Andra baru saja sampai di ruang keluarga lantai dua di rumah Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Teen FictionJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...