Now Playing : Don't Blame Me - Taylor Swift
Happy Reading!
•••
Pagi-pagi sekali Dian sudah pergi dari rumah, bukan untuk ke kantor seperti biasanya tetapi kali ini dia ingin bertemu dengan perempuan yang bernama Mila, yang sudah mencelakakan anaknya.
Dian sudah sampai di rumah Mila yang dia dapat alamatnya dari sekolah. Dia mengetuk pintu rumah tersebut yang tak lama keluar seorang wanita paruh baya.
"Selamat pagi," sapa Dian dengan ramah.
"Pagi, siapa ya?" tanya Lina menatap wanita asing di hadapannya.
"Ada tamu, Ma?" tanya pria paruh baya yang ikut keluar dari rumah dan melihat Dian dengan tatapan bertanya.
"Maaf, Anda siapa?" tanya pria itu.
"Saya Dian Alvianysah, orang tua dari Andra Ricky Alviansyah," jawab Dian menatap kedua orang itu yang ia pastikan adalah orang tua dari Mila.
Tomy dan Lina saling berpandangan lalu menatap Dian kembali.
"Kedatangan saya kemarin, ingin bertemu dengan Mi-"
"Ibu mau minta berapa untuk pengobatan Andra?" potong Tomy cepat lalu menatap Dian dengan dingin.
"Saya tidak butuh uang Anda, saya ingin bertemu Mila," balas Dian dengan sedikit kesal karena perlakuan orang tua Mila.
"Saya tau anak saya pembawa sial, tapi jangan bawa anak saya ke penjara, saya yang akan menghukum anak saya," ucap Tomy dengan tegas.
Jujur saja, Tomy memang kasar kepada anak perempuannya itu, tetapi dia tidak ingin melihat Mila dipenjara karena kesialan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk menebus kesalahan Mila kepada keluarga Andra.
Mendengar hal itu, Dian mengerutkan keningnya, ia sedikit bingung mengapa orang tua Mila, menyebut Mila sebagai pembawa sial.
Sementara Lina memegang bahu suaminya agar tidak emosi, dia tidak ingin Tomy menyakiti Mila lagi setelah mendengar penjelasan orang tua Andra.
"Ada hal yang saya ingin bicarakan dengan Mila dan saya tidak berniat untuk memenjarakan anak Anda."
Ada senyum lega dari Lina dan Tomy yang mendengar hal itu, lalu Lina mempersilahkan Dian untuk masuk ke dalam rumah.
"Mau minum apa?" tawar Lina setelah mereka duduk di sofa ruang tamu.
"Nggak usah repot-repot, saya hanya sebentar," balas Dian dengan tersenyum.
"Ada hal apa yang mau Anda jelaskan?" tanya Tomy pada intinya.
"Saya ingin bertemu Mila terlebih dahulu," jawab Dian dengan sedikit memaksa.
Tomy menghela napasnya lalu berjalan menuju lantai dua untuk pergi ke kamar anaknya.
Saat sampai di lantai dua, Tomy berjalan ke pintu kamar Mila lalu membukanya, menampilkan Mila yang tengah terduduk di pinggir ranjang sembari membaca buku.
"Mila, ada orang yang ingin ketemu sama kamu," kata Tomy pelan tidak ingin membuat Mila terkejut.
Mila yang mendengar suara sang papa langsung menoleh, dia sedikit terkejut melihat Tomy berdiri di ambang pintu kamarnya. Dia pun memilih untuk menutup bukunya, menaruhnya di atas kasur lalu berjalan keluar dari kamar diikuti oleh Tomy menuju ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
Teen FictionJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...