Now Playing : Bad Things - Machine Gun Kelly ft. Camila Cabello
Happy Reading!
•••
Pagi ini yang cukup cerah dengan langit yang berwarna biru muda serta awan putih yang menghiasi, sangat indah bila mata memadang ke atas tetapi tidak di jalanannya yang sudah agak macet.
Kota yang selalu macet setiap harinya membuat seluruh warga Jakarta sudah biasa dengan hal tersebut.
Seorang laki-laki yang tengah mendumal diatas motor ninja berwarna hitam, sembari terus menatap lampu merah yang tidak kunjung hijau itu.
"Lama banget! Gue cat hijau juga nih elah!" seru Andra yang masih berada di jalan.
Andra melihat arlojinya, sepuluh menit lagi bel masuk dan ia masih berada di jalan. Lagi, Andra telat bangun untuk pergi ke sekolah, ia tidak ingin bolos, karena kemarin sudah bolos dan ia juga ingin bertemu Mila setelah perkenalan menyenangkan kemarin, membuat Andra semangat untuk pergi ke sekolah.
Tin! Tin! Tin!
Suara klakson mobil dan motor saling bersautan yang artinya lampu tersebut sudah berganti hijau. Seperti cerdas cermat bukan? Ketika hijau langsung semua pengendara menekan klakson.
Dengan pasti Andra menancap gas penuh, menyalip mobil seperti ia sedang di Mandalika.
Ketika tengah fokus mengendarai tiba-tiba saja Andra kehilangan kendali, karena jalanan yang masih basah, karena semalam hujan.
Andra menarik rem motornya tetapi tidak dapat ia menghentikan motornya yang masih terus berjalan kencang. Sampai akhirnya ia terjatuh dengan motornya yang masih berjalan.
"Argh!" teriak Andra yang terseret oleh motornya sendiri.
Andra dengan segera melepaskan tangannya dari stang motor dan terjatuh jauh dari motornya.
"Argh!" ringis Andra merasakan sakit yang berada di tubuhnya, terlebih di area kaki dan tangannya. Ia tidak mampu untuk bangun karna rasanya sangat sakit.
Seketika semua pengendara berhenti dan buru-buru menolong Andra yang sudah terpental jauh dari motornya.
Andra melihat orang-orang yang tengah menolongnya dengan pandangan yang kabur. Ia merasakan pusing di kepalanya, walaupun laki-laki itu memakai helm full face, tetapi benturan cukup keras.
•••
Karin berlari menuju kelas, pagi ini ia berangkat bersama supir, karna Naya sudah terlebih dahulu bernagkat.
Saat sampai di kelas, ia melihat Naya yang tengah memainkan ponselnya, ia pun segera menghampiri temannya itu lalu menarik Naya untuk keluar kelas.
Sementara Naya terkejut dengan tingkah Karin, tidak seperti biasanya. Karin mengajaknya ke taman belakang sekolah, karna bel sebentar lagi berdering, jadi sedikit sepi di koridor tadi.
"Kenapa, Rin?" tanya Naya menatap Karin yang terlihat cemas.
Karin duduk di bangku taman diikuti dengan Naya.
"Lo tau kan, gue sering telponan sama Andra bahkan setiap malam," cerita Karin lalu Naya mengganguk.
Naya sangat paham betapa cintanya Karin dengan Andra apalagi diperlakukan seperti ratu dan setelah itu, paginya Karin selalu tersenyum, bercerita kepadanya kalau sudah bertukar isi kepala bersama Andra.
"Nah kemarin tuh, pas gue telpon Andra yang angkat Mila!" lanjut Karin membuat Naya membulatkan matanya.
"Serius?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANDRA
JugendliteraturJANGAN PLAGIAT CERITA ATAU COVER, KARNA INI AKU IDE SENDIRI. ••• (PROSES REVISI) Mila Eliana Zahara, perempuan yang selalu disebut sebagai "Pembawa Sial" dan selalu disudutkan dalam berbagai hal. Termasuk Pem-bully-an yang sudah menjadi makanan Mila...