ASSALAMMU'ALAIKUM WR.WB.
❄
"ABADI! MATIKAN ROKOK KAMU!"
Entah sudah keberapa kalinya teriakan itu menggema di seluruh penjuru kelas 11 IPS 5. Abadi, lelaki itu tetap santai merokok walaupun pelajaran sedang berlangsung. Punggungnya ia sandarkan ke sandaran kursi, sedangkan kedua kakinya ia naikkan ke atas meja.
Pak Geta yang sedang mengajar pelajaran Matematika pun tampak lelah memperingati Abadi.
"ABADI! KELUAR KAMU DARI KELAS!" bentak Pak Geta. Tangan kirinya menunjuk ke arah pintu. Wajahnya yang putih bersih itu pun tampak memerah menahan amarah.
Abadi mengerling. Ia pun bangkit dari duduknya.
"Justru itu yang gue mau, Pak." Lelaki bertubuh jangkung itu kemudian pergi keluar kelas.
Di luar kelas, Abadi melihat Bu Bertha. Guru BK yang terkenal killer. Bu Bertha yang tampak sedang memantau keadaan kelas 11 IPS itu pun langsung memasang wajah kesal kala melihat Abadi berjalan dengan santai di luar kelas.
"Abadi! Mau ke mana kamu?!"
"Keluar Bu," sahut Abadi sambil terus menghisap rokok yang tinggal sedikit itu.
"Matikan rokok kamu!" tajam Bu Bertha.
"Bentar Bu, tinggal dikit."
Tanpa babibu lagi, Bu Bertha mengambil rokok yang hendak dihisap Abadi itu dan menginjaknya sampai bara apinya padam.
Abadi tak memasang wajah marah. Ia hanya memutar kedua bola matanya jengah.
"Ngapain kamu keluar di jam pelajaran?!"
"Diusir sama Pak Geta, Bu."
"Kamu diusir karena kamu punya salah!"
"Bodoamat lah Bu." Setelah mengucapkan itu, Abadi melanjutkan langkahnya meninggalkan Bu Bertha yang merah padam menahan amarah yang dapat meledak seketika.
❄
Gadis dengan balutan hijab di kepalanya itu tampak mengantuk. Pasalnya, semalaman ia berusaha menghafal satu juz Al-Qur'an. Targetnya sih dia harus menghafal paling tidak 15 juz di kelas 11 ini.
Merasa tidak tahan dengan rasa kantuknya, gadis itu pun meminta izin untuk sekedar cuci muka di kamar mandi.
"Pak." Gadis yang bernama Kiara itu mengangkat tangan kanannya ke atas.
"Iya, Kiara. Ada apa?"
"Kiara izin ke kamar mandi sebentar Pak."
Pak Azam selaku guru Biologi yang tengah mengajar di kelas 11 IPA 1 mengangguk. "Jangan lama-lama ya."
"Iya Pak. Terimakasih banyak." Kiara bangkit dari duduknya.
Sesaat sebelum ia melangkahkan kakinya, Desya berkata. "Gue temenin?"
Kiara menoleh ke arah teman sebangkunya itu, ia melempar senyuman terbaiknya. "Nggak papa. Gue bisa sendiri kok. Hehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abadi [LENGKAP]
Подростковая литератураLembaran kisah Abadi, laki-laki rapuh yang berlagak paling kuat. WARNING!!! If you have entered into an ABADI story, then it is difficult for you to get out of this extraordinary story. (Jadi, sebelum membaca, siapin emosi aja dulu. Hehehe-,-) *Imag...