#11. UNGKAPAN DESYA

202 16 0
                                    

"Sekali lagi lo sakitin dia, gue nggak segan-segan buat lo celaka!"

Evelyn yang sedang memainkan handphonenya pun mengangkat wajahnya. Ia terkejut bukan main melihat Arga yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi wajah datarnya.

"Arga." Evelyn tersenyum.

"Lo apain Kiara?" tanya Arga, masih dengan nada dingin.

"Oh, anak kampungan itu! Gu---"

"Brengs*k! Jaga mulut lo!" geram Arga.

Sontak saja semua yang ada di kelas 12 IPA 1 pun menoleh ke arah mereka berdua.

Evelyn bangkit dari duduknya. "Ya wajarlah kalau gue marah sama dia! Dia itu udah rebut lo dari gue, Ga!"

Arga tersenyum sinis. "Emangnya lo siapanya gue?"

"Gue pacar lo, Ga," lirih Evelyn.

"HAHAHA!" Tawa Arga meledak seketika. "Eh, sejak kapan gue pacaran sama lo? Gue nggak pernah suka sama cewek tampang kayak lo! Gue itu sukanya sama Kiara! Paham lo!"

"Ga! Gue itu jauh lebih sempurna dari Kiara! Seharusnya lo itu suka sama gue bukan sama anak kampungan nggak jelas itu!"

Hati Arga memanas. Ia sangat tidak suka mendengar nama orang yang dia sayang direndahkan. Lelaki itu pun mendekat ke arah Evelyn.

"Cewek kampungan itu lo! Bangs*t!" tajam Arga.

"Ga! Gue sayang sama lo Ga. Gue cinta sama lo. Gu---"

"Gue nggak suka sama lo!"

Setelah itu, ia pergi meninggalkan Evelyn yang kini sudah menangis. Masa bodo dengan cewek itu! Lelaki itu pun kembali ke bangkunya yang tak jauh dari bangku Evelyn.

"Lepasin!" Kiara memberontak ketika kedua tangannya ditarik paksa oleh dua orang yang Kiara tidak kenal. Ketika gadis itu keluar dari Musholla, tangannya ditarik begitu saja.

Kiara dibawa ke toilet perempuan. Kiara melihat seorang cewek yang sangat Kiara tau. Ya! Cewek yang sempat melabraknya! Tapi sekarang, cewek itu membawa anak buahnya.

"Berhenti di sini!" seru Evelyn.

Anak buah Evelyn, Chika dan Shella pun berhenti. Mereka berdua masih memegang tangan Kiara. Kiara meringis karena Chika dan Shella juga mencengkram tangannya.

Evelyn memajukan langkahnya ke arah Kiara. Tatapannya tajam setajam belati. Mukanya merah padam. Sekarang, Evelyn benar-benar menaruh dendam pada gadis berhijab itu!

"Dasar pengadu!" kata Evelyn sambil menjentikkan jarinya ke kening Kiara.

Kiara meringis.

"Lo bilang apa sama Arga?! Sekarang Arga marah sama gue! Dan itu gara-gara lo!" Evelyn menarik dagu Kiara dengan kasar, agar gadis itu mau menatapnya.

"Ma...maaf," lirih Kiara.

Plak.

Evelyn menampar Kiara. Sangat keras. Hingga Kiara... menangis.

"Dasar cewek pelakor lo!" Evelyn menatap Kiara sengit. "Bawa ke dalam!"

Chika dan Shella pun membawa Kiara ke dalam kamar mandi. Ia kemudian mendorong Kiara hingga gadis itu tersungkur di lantai kamar mandi yang dingin.

Evelyn hendak menyiram Kiara dengan air. Namun, pergerakannya tehenti karena suara seseorang.

"Jangan sakitin dia!"

Abadi [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang