#2. LELAKI BAIK

399 32 0
                                    

"Lo kok lama benget sih, Ra?" tanya Desya setelah Kiara baru saja duduk di bangkunya.

"Tadi gue ketemu sama Abadi." Beginilah Kiara, gadis polos yang sangat jujur.

"ABADI!" pekik Desya kaget.

Semua yang ada di kelas pun menoleh ke arah mereka, termasuk Pak Azam.

"Kenapa di sana?" tanya Pak Azam.

"Hehehe... nggak ada Pak," jawab Desya dengan cengiran khasnya.

"Lo ketemu sama Abadi?" ulang Desya setelah mereka selesai menjadi pusat perhatian.

Kiara mengangguk mantap. "Iya."

"Aduh Kia! Udah gue bilang kan, lo itu nggak boleh deket-deket sama Abadi!" peringat Desya.

"Ssst!" Kiara menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya. "Jangan keras-keras!"

"Ehehe maaf. Lagian lo sih yang pake deket-deket sama Abadi segala!"

"Abadi itu nggak jahat, Des."

"Nggak jahat gimana? Dia itu brandal, Ra! Gue takut kalau lo diapa-apain sama dia!"

"Abadi baik kok. Dia nggak pernah apa-apain gue."

"Abadi itu jahat, Ra!" desis Desya.

"Lo aja yang nggak tau siapa Abadi sebenarnya. Abadi itu orangnya baik Des. Gue nggak bohong."

"Hanya orang polos seperti lo yang bilang kalau Abadi itu baik!" kesal Desya.

"Lo duluan aja ke kantin, Des," ucap Kiara sambil membereskan bukunya dengan cepat.

"Lo mau ke mana?" tanya Desya.

"Gue mau ketemu sama Abadi."

"Kiara! Lo jangan dek---"

Belum saja Desya selesai bicara, Kiara sudah berlari duluan keluar kelas.

"Semoga aja Abadi nggak apa-apain lo, Ra," lirih Desya.

Di sinilah Kiara sekarang. Di depan ruangan kelas 11 IPS 5. Kiara tampak ragu-ragu untuk masuk ke dalam.

"Cari siapa, Ra?"

Kiara tersentak kaget. "Eh, Ri...Rifal."

"Lo cari siapa?" ulang Rifal, teman sekelas Abadi.

"Gu...gue cari Abadi."

"Abadi? Serius lo cari dia?" tanya Rifal tak percaya.

Kiara mengangguk pelan.

"Dari jam pertama, Abadi diusir."

"Ke...kenapa?"

"Lo kayak nggak tau siapa Abadi, Ra."

Abadi [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang