❄
Abadi menghela nafas kasar. Lelaki itu langsung membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur. Abadi melirik jam dindingnya, sudah pukul tiga dini hari. Pantas saja rumahnya sudah sepi, rupanya mereka semua sudah tertidur.
Baru saja Abadi memejamkan matanya, Abadi tersadar karena suara deritan pintu akibat ada seseorang yang membukanya. Dan itu adalah Arga.
"Pergi! Gue mau tidur!" usir Abadi.
Bukannya pergi, Arga malah masuk ke kamar Abadi. Ia mendekat ke arah lelaki itu. Arga duduk di samping kasur Abadi.
"Kok pulangnya telat?" tanya Arga.
Abadi bangkit dari duduknya, ia ikut duduk di samping Arga. "Tumben nanya."
"Kok pulangnya telat?" tanya Arga lagi.
"Ada balapan."
Arga hanya manggut-manggut. "Oh."
"Lo kenapa sih?" Abadi mulai bingung karena sikap Arga.
"Nggak ada." Arga memilih untuk keluar dari kamar Abadi. Sepertinya, ini bukan waktu yang tepat untuk membahas tentang..... Kiara.
Abadi hanya mengangkat pundaknya acuh melihat tingkah Arga.
"Mungkin lagi ngelindur tuh anak."
❄
"Abadi!"
Suara itu menyapa telinga Abadi ketika ia baru saja akan memasuki kelasnya. Abadi berbalik menatap seseorang itu. Ia mengangkat sebelah alisnya seolah-olah sedang berkata apa?
"Tumben datangnya cepat," ucap seseorang itu.
Ya, sekarang Abadi datang lebih cepat dari biasanya. Karena ia sudah muak berada di rumah serasa neraka baginya.
"To the point," balas Abadi dingin.
"Mmm... gini Bad. Sebaiknya, lo harus jagain Kiara deh. Supaya dia nggak terlalu ganjen jadi cewek!"
"Apa urusannya sama gue?" tanya Abadi acuh.
"Ya... Kiara kan lagi deket sama lo. Seharusnya lo harus jagain Kiara---"
"Emangnya Kiara kenapa?"
Seseorang itu adalah Elly. Teman sekelas Abadi yang digosipkan suka sama Rifal. Mungkin banyak juga orang di luar sana yang suka sama Rifal, secara kan Rifal Kapten Futsal, yang banyak fansnya di luar sana:V
"Kemarin Kiara pulang sama Rifal. Terus mereka pegangan tangan. Kiara---"
"Jangan lanjutin set*n!" Abadi pergi begitu saja meninggalkan Elly yang belum saja selesai bicara. Sekarang, Abadi ingin menemui Rifal! Sepertinya, Rifal akan menjadi rival barunya.
Abadi memasuki kelas Kiara dengan kemarahan yang berkecamuk. Apalagi, ketika melihat pemandangan di depan matanya, seolah-olah hati Abadi dibutakan dengan kabut tebal yang entah apa namanya.
"BAJ*NGAN!"
Dugh.
Abadi tak segan-segan melayangkan bogeman mentah pada lelaki yang duduk di samping Kiara itu. Sontak saja, kelas yang semula riuh menjadi lebih riuh lagi.
"ABADI!" pekik Kiara kaget. Ia segera menghampiri Rifal yang sudah tersungkur ke lantai. Tadi, Rifal berangkat sekolah bersama Kiara, tapi Rifal lupa mengerjakan PR-nya, dan Kiara berinisatif untuk membantu Rifal mengerjakan PR-nya di dalam kelasnya.
"Minggir Kia!" tajam Abadi.
"Nggak! Lo kenapa sih Bad?!"
Abadi mengacak rambutnya frustasi! Ia lebih memilih untuk meninggalkan kelas Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abadi [LENGKAP]
Teen FictionLembaran kisah Abadi, laki-laki rapuh yang berlagak paling kuat. WARNING!!! If you have entered into an ABADI story, then it is difficult for you to get out of this extraordinary story. (Jadi, sebelum membaca, siapin emosi aja dulu. Hehehe-,-) *Imag...