❄
"Lo udah rebut Arga dari gue."
Kiara bergeming di tempat.
"Lo jangan ganjen deh! Lo nggak pantas deketin Arga! Arga itu milik gue! Cowok gue!" tegas Evelyn.
"Ta...tapi gue nggak pernah deketin Kak Arga. Justru dia yang deketin gue," elak Kiara.
Evelyn tertawa. Tertawa meremehkan. "Eh! Nggak mungkin Arga deketin cewek kampungan kaya lo! Jangan ngarang cerita deh lo!"
"Gue nggak pernah deketin Kak Arga!" tajam Kiara. Ia tidak terima dituduh begitu saja.
Evelyn menarik jilbab Kiara ke belakang. Hingga Kiara mengaduh kesakitan. "Pokoknya lo harus jauhin Arga!"
"Lepasin!"
Evelyn akhirnya melepaskan tarikannya pada jilbab gadis itu. Ia menatap gadis itu dengan tatapan tajam.
"Lo jangan deketin Arga lagi! Arga itu cowok gue!"
"Tapi Kak, gue nggak pernah deketin Kak Arga. Dia yang deketin gue---"
"BOHONG!" bentak Evelyn. "Jangan ngarang cerita! Lo itu munafik tau nggak! Sok-sokan pake jilbab tapi kelakuan kayak gitu! Lo nggak malu sama hijab lo!"
"Gue nggak pernah deketin Kak Arga!!!" tegas Kiara.
Tangan Evelyn terangkat untuk menampar wajah Kiara. Tapi tangannya ditahan oleh seseorang.
"Sekali lo sentuh dia, lo akan tau akibatnya," ancam Abadi.
"Abadi lepasin!" Evelyn memberontak.
"PERGI LO!" bentak Abadi sambil melepas tangan Evelyn. "LO PERGI SEBELUM GUE MELAKUKAN HAL BURUK SAMA LO!"
Tanpa babibu lagi, Evelyn pergi meninggalkan Abadi dan Kiara. Jujur, Evelyn sangat tidak ingin berurusan dengan Abadi.
"Makasih," ucap Kiara singkat. Gadis itu kemudian melangkahkan kakinya menjauh dari Abadi.
Abadi tak tinggal diam. Ia mengejar Kiara dan mencekal tangan gadis itu, lumayan keras. "Lo kenapa?"
"Lepasin Bad. Sakit," ringis Kiara.
Abadi melepaskan cekalan tangannya dengan cepat. "Maaf." Satu kata berhasil meluncur dari mulut Abadi, tentu saja sebuah kata yang sangat jarang Abadi ucapkan.
Kiara menatap wajah Abadi. Terdapat luka lebam di bagian wajahnya. Apakah lelaki itu terlibat kasus lagi?
"Wajah lo kenapa?" tanya Kiara. Penuh akan sarat kekhawatiran.
Abadi menggeleng. "Nggak papa."
Kiara diam.
"Lo kenapa?"
"Kemarin lo jalan sama siapa?" tanya Kiara.
"Kemarin?" Abadi mengangkat sebelah alisnya.
"Lo tega ngorbanin waktu sekolah lo demi jalan sama wanita itu?!"
"Wanita siapa?" tanya Abadi.
"Wanita yang pakaiannya kurang bahan itu!" sebal Kiara.
Abadi tampak menahan tawanya yang dapat meledak seketika. "Wanita yang pakaiannya kurang bahan?"
"Ih! Jangan pura-pura nggak tau deh lo! Kemarin lo jalan sama siapa?!"
"Maksud lo Aretta?"
Kiara mengangkat kedua bahunya acuh. "Mana gue tau."
"Lo cemburu?" goda Abadi.
"Ng...nggak. Si...siapa juga yang cemburu sama lo!" Kiara gelagapan.
"Oh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abadi [LENGKAP]
Teen FictionLembaran kisah Abadi, laki-laki rapuh yang berlagak paling kuat. WARNING!!! If you have entered into an ABADI story, then it is difficult for you to get out of this extraordinary story. (Jadi, sebelum membaca, siapin emosi aja dulu. Hehehe-,-) *Imag...