❄
"Gue suka sama Kak Arga, Ra."
Kiara kaget bukan main. Jadi, sahabatnya itu suka sama Arga?
"Se...sejak ka...kapan?"
"Sejak waktu MOS."
"Kenapa lo nggak bilang dari dulu?"
Desya tampak menghela nafas. "Karena gue nggak punya tempat untuk curhat. Dalam persahabatan kita, hanya lo yang paling mendominasi!"
Kiara semakin merasa bersalah. Hatinya sakit. Seegois itu kah dia di mata Desya?
Desya bangkit dari duduknya. Ia menatap Kiara sekilas, setelah itu ia berlalu begitu saja meninggalkan Kiara.
Hampir setengah jam Kiara di taman, bahkan gadis itu tidak masuk ke kelasnya.
"Pulang!" ucap seseorang sambil menyerahkan tas Kiara.
Kiara mengangkat wajahnya yang semula menunduk. Ia meraih tas-nya dengan bingung. "Lo mau bolos?" tanya Kiara.
Abadi duduk di samping Kiara. "Desya apain lo?"
Kiara menggeleng. Dengan sigap, ia menghapus jejak air matanya. "Nggak papa."
"Lo sekarang musuhan sama Desya?" tanya Abadi lagi.
"Ng---"
"Karena gue kan?" potong Abadi cepat.
"Bukan it---"
"Gue tau semuanya, Kia. Tentang Desya yang benci sama gue, bahkan tentang Desya yang suka sama Arga."
"Da...dari mana lo tau?"
"Tadi gue nggak sengaja nguping. Hehehe," kekeh Abadi.
Tanpa babibu lagi, Kiara mencubit lengan Abadi dengan kuat. "Iiiiiih! Dasar tukang nguping...!"
"Awww! Sakit Kia!"
Kiara kemudian menghentikan aksi cubitannya. Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.
"Gue tadi duduk di balik pohon itu, eh ternyata ada lo di sini lagi ngobrol sama cewek itu. Jadinya, gue nguping deh."
Kiara mendengus.
"Yaudah, pulang yuk!" Abadi bangkit dari duduknya.
"Nggak mau! Gue nggak mau bolos!"
"Bolos pala lu! Lo budeg atau gimana sih! Tadi udah ada pengumuman. Katanya ada rapat guru."
"Hah? Serius?"
"Coba liat. Tuh! Semua udah pulang!" kata Abadi sambil menunjuk beberapa murid yang berjalan ke arah gerbang sambil membawa tas.
Kiara merutuki dirinya sendiri yang tidak mendengar bel. Ia terlalu fokus pada masalahnya!
"Ayo pulang. Mau tunggu apa lagi?"
Abadi menyadarkan lamunan Kiara.
"Gue naik motor lo?" tanya Kiara sambil mencoba berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abadi [LENGKAP]
Teen FictionLembaran kisah Abadi, laki-laki rapuh yang berlagak paling kuat. WARNING!!! If you have entered into an ABADI story, then it is difficult for you to get out of this extraordinary story. (Jadi, sebelum membaca, siapin emosi aja dulu. Hehehe-,-) *Imag...