14- Menuju Halal 🍁

1.1K 96 1
                                    

Waktu mempertemukan kita dan Takdir yang menyatukan.




Asya menatap bayangannya sendiri di cermin, riasan makeup di wajahnya semakin menambah kecantikannya walau terkesan natural tapi tetap cantik. Gaun yang dikenakannya pun masih tetap syar'i. Tapi itu malah menambah keanggunannya.

Pesta walimah yang sederhana, itu pun karena permintaan dari Azzam dan Asya yang hanya mengundang kerabat, teman dan rekan kerja Azzam.

"Asyyyaa."
Rachel berteriak dari ambang pintu, sedangkan Syila menutup telinganya, tak kuat mendengar suara cempreng Rachel yang membuat telinganya
sakit.

Di Sana Asya tersenyum, entah apa arti senyuman itu.

"Gak nyangka kamu cantik banget."
Rachel mengelilingi Asya dengan hebohnya bak anak kecil.

"Kamu, udah siap Sya?"
Syila mulai ikut berbicara.

"Insyaallah aku siap." Jawabnya mantap.

"Semoga Samawa ya, aku yakin kamu bisa ngejalaninnya."

"Aamiin Syil, makasih doanya."
Mereka bertiga berpelukan yang di saksikan Azka dari depan pintu. Pandangan Syila beralih menatap Azka.

"Eh, kak Azka." Ujarnya sedikit kaku.

"Acaranya udah mau dimulai, nanti kalian temenin Asya ke bawah ya!"

"Iya kak siap."
Pandangan Rachel tak lepas dari Azka lalu bergumam ke arah Asya yang dari tadi hanya diam.

"Ya Allah kak Azka ganteng banget sih, buat aku aja deh kak Azka. Rachel ikhlas" ucapnya sedikit berlebihan.

"Asya ya nya, gak ikhlas."
Gurau Syila diiringi kekehannya.

"Jahat banget Syil."
Sambil cemberut ke arah Syila.

"Eh bentar, kayaknya udah dimulai deh ijab qobulnya."

Syila sedikit mengintip dari lantai atas. Dan benar saja dia melihat calon suami Asya yang sedang menjabat tangan Riqad.

"Gimana Syil?"

Kali ini Asya yang bertanya kepada Syila.

"Ijab qobulnya udah dimulai."

Allah dalam hati Asya sebenarnya merasakan debaran yang ia sendiri tak mengerti kenapa.

Ya Allah kuatkan hamba semoga dia memang jodoh terbaik untuk hamba batinnya.

"Sya, gak pa-pa kan?"

Rachel yang merasakan tangannya di remas Asya khawatir, takutnya Asya berubah pikiran. Tapi tidak mungkin, Asya bukan tipe orang yang tidak bertanggung jawab atas keputusannya. Dia sangat bertanggung jawab atas pilihannya
Ralat pilihan orang tuanya. Karena mereka menikah bukan karena suka sama suka tetapi karena dijodohkan.

Dari luar terdengar suara abi nya yang sedang mengucapkan ijab qobul dengan Azzam calon suaminya.

"Saudara Muhammad Rival Al-Azzam bin Ikhsan Mudori saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Asya Aqila Khoirunnisa binti Riqad Nurohman dengan maskawin seperangkat alat solat dan emas 50 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Asya Aqila Khoirunnisa binti Riqad Nurohman dengan maskawin tersebut dibayar tunai."

Sah

Sah

Alhamdulillah ...

Para saksi mengucapkan hamdalah. Terlihat gurat senyum di wajah kedua orang tua mempelai.

Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang