Ucapan Terima kasih dan Cerita Baru♥️

1.1K 21 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai temen-temen.

Mau ngucapin terima kasih sama Allah karena aku udah dikasih kesempatan buat nulis ini, dikasih ilmu dan kemudahan buat nulis cerita ini sampai selesai. Dan makasih buat orang tua, teman dan sahabat yang udah mau suport aku sampe sejauh ini. Terakhir, makasih banget buat para pembaca setia aku.

Jadi gimana nih, semoga endingnya bisa sedikit menghibur. Maafkan aku yang fakir ilmu ini huhu🙏
Tetap ambil baik dan buang buruknya ya hehe:)
Maafkan kalo ceritanya ngawur dan ngebosenin, karena aku masih awam. Jadi masih tahap belajar.

Aku mau ngucapin Maaf karena tulisan aku masih jauh dari kata sempurna, mungkin masih banyak kesalahan. Dan Terima kasih buat yang udah mau baca dan vote. Karena kalian aku ada di titik ini. Masya Allah, seneng banget ....

Tulisan ini emang gak jelas sih. Tapi cuma dengan cara ini aku bisa ngungkapin perasaan aku ke kalian. #Ciahlebay.

Pokoknya aku sayang kalian.
Btw, jangan dulu di hapus dari libary kalian ya! Karena insyaallah aku bakal up cerita baruku.

***

"Hm." Jawab Raka, sama sekali tidak tertarik dengan ucapan Jihan.


Jihan melihat sekilas kresek ditangan Raka. "Tumben. Ngapain, lo ke sini?"

Raka menyodorkan kresek putih itu tanpa berkata.

"Apa?" Tanya Jihan kebingungan.

"Oleh-oleh."

Kening Jihan berkerut. "Buat gue?"

Raka berdecak. "Ck. Buat kucing, lo!"

"Hah."

Mata Raka melotot, "Iya, buat lo." Jawab Raka gemas.

"Mata lo, gak usah melotot." Ujarnya dingin.

Jihan menerima kresek itu dan melihat isinya. Gudeg. Ah, Jihan ingat. Seminggu yang lalu Om Arya pergi ke Jogja. Dan, Arya adalah Ayah dari Raka, yang memang selalu baik kepada Jihan. Berbeda sekali dengan Raka yang selalu memusuhinya.

"Tolong. Bilang makasih dari gue, ke Om Arya. Maaf udah ngerepotin!"

"Harusnya, lo juga minta maaf sama gue!" Kata Raka sewot.

"Gue ngerasa gak bikin salah, sama lo." Jawab Jihan lempeng.

Raka menunjuk kresek putih di tangan Jihan. "Lo, liat kenapa kresek putih itu ada ditangan lo,"

Jihan mengangguk dengan muka datar.

"Karena gue yang bawa, dari rumah gue ke rumah lo." Raka mulai emosi.

Masih tak paham, Jihan melihat kresek itu sekali lagi. "Kalo dia bisa jalan sendiri, mungkin Om Arya gak bakal nyuruh lo, jalan ke sini."

Jihan juga menunjuk kresek berisi gudeg itu. Ngeri mendengar penjelasan tetangganya yang satu ini, Raka hanya geleng kepala.

"Cewek gila." Ujarnya.

"Lo, lebih gila." Balas Jihan.

Bodo amat.

Judulnya Untuk Raka. Covernya yang di atas ya, jangan lupa mampir.
Genre nya teenfic, buat yang kangen masa-masa sekolah wajib mampir huhu. Sekian dan terima kasih





Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang