shudder; k-idols ✅

[037 - Haechan]

"Namanya Haechan."
 
 
 
Seorang ketua angkatan sebuah jurusan Ilmu Komunikasi bernama Yunseong mulai membuka suara di tengah tiga ratusan mahasiswa baru jurusan Ilmu Komunikasi yang tengah mengikuti kegiatan malam keakraban di kampus malam ini.

Yunseong hendak menceritakan sebuah kisah yang menjadi legenda di kampusnya, terutama di jurusannya yang selalu turun temurun diceritakan pada angkatan junior oleh senior mereka.

Diharapkan cerita legenda tersebut tidak hanya bisa menghibur tetapi juga bisa dijadikan pelajaran bagaimana mereka menjalani kehidupan kampus selama empat tahun ke depan.
 
 
 
"Anak Ilkom angkatan 49," lanjut Yunseong yang kemudian kembali diam. Sengaja memberi jeda, supaya ia bisa melihat ekspresi wajah yang saat ini ditunjukan oleh juniornya, yang kebetulan adalah angkatan 70.
 
 
 
"Pada suatu waktu, dia baru saja selesai mengikuti kelas malam yang selesai jam 8 malam. Sebagai ketua kelas atau yang biasa disebut komti, Haechan harus pulang belakangan, membereskan lembar absen, lalu mengembalikannya ke bagian akademik, sementara Mic dan Speaker harus dikembalikan ke bengkong yang biasanya sudah tutup sehabis maghrib.

Karena itu Haechan harus naik ke lantai 5 dimana ada ruang penyimpanan lain yang biasanya tidak dikunci di sana.

Waktu itu, semua teman-teman Haechan sudah pulang sementara Haechan berniat naik ke lantai lima untuk mengembalikan semua peralatan yang dipakai oleh kelasnya.

Ada satu dua orang yang menawarkan diri untuk menemani, namun oleh Haechan ditolak. Katanya, 'yaelah nggak usah ditemenin, gua bisa sendiri. Tungguin aja di sini.'

dijawab begitu tentu mereka menurut, toh mereka sudah terlalu lelah juga untuk naik ke atas meski sebenarnya ada lift untuk ke sana.

Teman-teman Haechan menunggu di bawah, mereka melihat Haechan yang masuk ke dalam lift seorang diri dengan membawa Mic serta speaker di tangan kanan dan kirinya.

Dan saat itu.... adalah saat terakhir mereka melihat Haechan.

Karena setelah pintu lift tertutup.... Haechan tak pernah kembali."