shudder; k-idols ✅

[190 - which ways]

"Lewat jalan raya aja!"

 
 
 

Xiao De Jun, atau yang biasa dipanggil Dejun, tengah berada di persimpangan jalan. Bingung memutuskan jalan mana yang harus ia pilih untuk sampai ke tujuannya.

Dejun ingat pesan sang ibu yang menyuruhnya untuk menggunakan jalan raya untuk pergi ke rumah bibinya yang ada di desa sebrang.

Tapi itu cukup jauh karena harus memutar dan memakan waktu yang lebih lama.

Sementara ada satu jalan pintas yang dapat memangkas waktunya supaya jadi lebih cepat.

Yaitu lewat jembatan bambu yang menghubungkan dua desa yang terpisah karena sungai yang ada di bawahnya.

Bukan tanpa alasan memang ibunya melarang, karena menurut mitos yang beredar di desa tempat tinggalnya. Ada sesuatu di bawah jembatan tersebut yang apabila kita melihatnya, kita akan tertimpa kesialan.

Seperti salah satu tetangganya yang pernah sakit selama 3 bulan setelah ia melewati jembatan bambu tersebut dan ada makhluk yang tak biasa ketika ia melongok ke bawah jembatan.

Tak hanya itu, pernah juga ada yang mencoba memancing di sekitar aliran sungai tersebut, ketika tak kunjung mendapat ikan, pemancing yang kesal tersebut menutupi lubang dekat tempat ia memancing dengan banyak sampah dedaunan yang ada di sekitarnya. Lalu selama seminggu pemancing tersebut kerasukan dan baru bisa sembuh ketika lubang yang ia tutupi dengan sampah tersebut dibersihkan.

Dan semua kejadian itu terjadi ketika Dejun belum lahir.
 
 

"Paling cuma mitos kan ya," gumam Dejun pada dirinya sendiri. "Lagian, udah lama juga nggak ada kejadian baru soal jembatan itu," katanya lagi.
 
 
Ya, pada akhirnya Dejun memutuskan untuk lewat jalan pintas yang dapat menghemat waktunya selama 20 menit.

Semua baik-baik saja, sampai ketika Dejun berada di tengah-tengah jembatan dan mencoba melihat ke bawah. Ia melihat sesuatu yang membuat berjingkat kaget hingga akhirnya terpleset dan jatuh ke sungai yang cukup dalam tersebut.

 
 
 
Mungkin, cerita tersebut bukan hanya sekedar mitos.

Sayangnya Dejun sudah terlambat untuk mengetahui hal itu.

Karena kini ia yang tak bisa berenang tengah berusaha meminta pertolongan dengan terus mengangkat tangannya ke atas permukaan air.