[016 - which one is the right one?]

4.1K 805 25
                                    

"Apapun yang mereka katakan, jangan anggap serius. Harus kamu ingat bahwa mereka adalah pasien rumah sakit ini."

 
 
 
 
 
 
 
Kim Yeri, membenarkan letak kacamatanya setelah sepersekian detik terdiam akibat perkataan pasien yang tengah ia follow up keadaannya. Kebetulan hari ini adalah hari pertamanya bertugas di rumah sakit jiwa tersebut.

"Saya nggak bohong, dok. Tolong selamatkan saya dan teman-teman saya. Kami di sini adalah tawanan. Semua staff dan petugas di rumah sakit ini dulunya adalah pasien kami. Mereka yang sekarang menjalankan rumah sakit ini dan menawan kami sebagai pasiennya."

"Dokter percaya kan sama saya?"

Yeri menarik napas dalam-dalam, sebelum akhirnya diembuskan secara kasar. Ia tersenyum kepada pasien di depannya.

"Sus, sudah," katanya kemudian dan mengundurkan diri dari kamar pasien keempat yang dia cek hari ini.

Jujur saja, Yeri sedikit merasa gelisah. Pasien barusan bukan orang pertama yang mengatakan apa yang didengarnya tadi. Hampir semua pasien yang sudah ia datangi mengatakan hal yang sama.

Yeri bingung, kalaupun para pasien itu bohong, bagaimana mungkin mereka bisa merencanakan kebohongan terstruktur seperti itu? Dan kalaupun benar, bagaimana mungkin mereka yang katanya dulu adalah staff di sini bisa mengalami nasib buruk hingga membuat mereka terkurung di rumah sakit ini?

Lagipula, kepala rumah sakit juga sudah memperingatkan Yeri sebelumnya.

"Kenapa dok? Ada yang dokter pikirkan? "

Yeri menoleh ke arah kanannya. Kemudian tersenyum kecil, "nggak ada kok, Sus." Yeri memilih membuang jauh-jauh pemikiran mengenai dugaan yang dikatakan pasiennya tadi.

Selain itu, kalau memang pasien tadi benar, tak mungkin kan suster yang menemaninya setenang ini?

Suster yang bersamanya ini pasti sudah terbiasa mendengarkan bualan pasien tadi sehingga ia memilih diam dan tak membantah apapun.

Begitu pikir Yeri.

shudder; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang