shudder; k-idols ✅

[099 - pertanda?]

Kang Lena, membenarkan posisi tubuhnya menjadi miring ke samping kanan, tepatnya ke arah jendela. Saat ini ia tengah menghabiskan waktunya untuk membaca sebuah novel online di salah satu akun membacanya.

Masa-masa belajar di rumah seperti ini memang lebih sering dia manfaatkan untuk membaca novel online ketimbang belajar.

Orang tuanya tak melarang, asalkan Lena betah di rumah dan tetap mengerjakan tugas yang diberikan, begitu pikir mereka.

"Kak! Kak!"

Lena meletakan ponselnya, ia menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar yang merupakan sumber suara dari suara adik bungsunya yang baru saja memanggilnya.

Saat ini di rumah memang hanya ada dia dan adiknya, kedua orang tuanya kebetulan sedang pergi untuk membeli kebutuhan bulanan keluarga mereka.

"Kak! Kak coba lihat mata di Pou aku! Masa tadi tiba-tiba merah terus kayak melotot ke aku!!" seru sang adik yang benar saja masuk ke dalam kamar Lena dan langsung menghambur ke arah Lena yang masih dalam keadaan berbaring.

Sang adik menyodorkan ponselnya ke arah Lena. Yang tentu saja langsung diterima dan diperiksa oleh Lena.

Lena mengerutkan keningnya. Alisnya terangkat.

"Dedek ngigo?" tanya Lena kemudian. Ia tak melihat keanehan seperti yang disebutkan Sang adik.

"Beneran kak tadi matanya melotot ke aku sampe berubah warna merah kayak.... mamahnya Chilo!"

"Hush!"

Lena memukul pelan bahu Sang adik.

"Nggak boleh gitu ngomongnya. Mamahnya Chilo kan lagi sakit," kata Lena.

Chilo adalah teman main Sang adik yang rumahnya kebetulan ada di samping rumah mereka. Dan seperti yang Lena katakan tadi, Ibu dari Chilo sedang sakit.

"Tapi kak aku nggak-"

"Sssst, dek diem dulu, itu ada pengumuman dari Masjid!" ucap Lena sembari menempelkan jari telunjuknya di bibir.

Sang adik menurut.

Keduanya mencoba mendengarkan pengumuman tersebut dengan seksama.

Lena membelalakan matanya ketika mendengar pengumuman tersebut.

Speaker yang berasal dari Masjid tersebut baru saja mengumumkan kematian tetangga sebelah rumah mereka.

Ibu dari Chilo.