[185 - two ways]

844 265 0
                                    

"Lewat belakang aja ayo biar cepet!" ajak Yeji pada Yuna, namun langsung ditolak mentah-mentah oleh Yuna.

"Nggak, nggak! Gua lewat depan aja. Jauh juga nggak apa-apa," kata Yuna lagi.

"Kenapa sih? Kata Lia juga lo takut banget lewat belakang? Kita berdua loh padahal. Lo nggak sendiri."

Yuna diam, kemudian menghela napas panjang. Teman-temannya memang banyak yang suka mempertanyakan perihal Yuna yang lebih memilih pulang lewat depan dan memutar arah ketimbang lewat jalan belakang yang terhitung lebih cepat.

Dan Yeji adalah orang kesekian yang juga menanyakan alasannya.

"Gue nggak suka lewat kebon begitu, banyak nyamuk!" ucap Yuna pada akhirnya.

Berbohong.

Yuna memilih berbohong seperti itu ketimbang dia harus bicara jujur dan malah ditanggapi yang aneh-aneh lagi.

"Masa sih?" kata Yeji tak yakin.

"Ya udah lo kalau mau lewat sana ya silakan, gua bisa balik sendiri lewat depan kok!" kata Yuna lagi membuat Yeji langsung melingkarkan tangannya di bahu Yuna.

"Ya elah gitu aja marah. Iya, iya, kita lewat depan!" ucap Yeji kemudian.

Yuna tak ingin mengatakan alasan sebenarnya soal dia yang pernah melihat mbak cantik ketika dia memilih pulang lewat jalan belakang. Dan ya, mbak cantik itu ia lihat siang hari ketika langit biru masih terlihat jelas oleh matanya. Pun dengan penampakan mbak cantik yang tengah terduduk di salah satu barang pohon sembari terus mengayunkan kaki dan menertawakan Yuna yang lari tunggang langgang karena ketakutan. Dan membuat Yuna harus sakit selama tiga hari karenanya.

Yuna pernah dengar bahwa baik siang ataupun malam mereka sebenarnya selalu ada. Manusialah yang menganggap mereka hanya keluar pada malam hari.

shudder; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang