shudder; k-idols ✅

[170 - "halo?"]

"Halo?"
 
 
 
 
 
DEG!
 
 
 
 
Jisoo terkejut sesaat. Keningnya mengerut. Pandangan matanya jadi mengerucut.

"Halo? Ini siapa ya? Kok hape suami saya ada di-"
 
 
 
TUUUUUUUT TUUUUUUUT TUUUUUUUT
 
 
 
 
"Kok dimatiin sih?" seru Jisoo jengkel sembari menatap layar ponselnya. Kemudian mencoba memanggil nomor yang baru saja memutuskan sambungannya tersebut. Sialnya, panggilannya tak kunjung diterima meski sudah kesekian kalinya.

Jisoo menghembuskan napas secara kasar. Setelah memasukan ponselnya ke dalam tas, ia memutuskan untuk keluar dari gedung perkantoran tempatnya bekerja. Dan memilih untuk naik kendaraan umum untuk pulang ke rumah saat ini juga.

Jisoo merasa butuh penjelasan dari suaminya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Jisoo mengerutkan kening. Ia bingung dengan rumahnya yang masih dalam keadaan terkunci. Dimana seharusnya tidak, karena suaminya, Jaehwan berada di rumah, seharusnya.

Ya, gedung perkantoran tempat mereka bekerja sebenarnya berada di dalam satu blok. Dimana setiap pulang kerja, biasanya Jaehwan sudah ada di parkiran kantor Jisoo untuk menjemput Jisoo dan pulang bersama.

Tapi tidak hari ini, Jisoo tak menemukan Jaehwan di parkiran seperti biasanya. Padahal Jisoo sudah telat setengah jam dari jam pulang seharusnya.

Dan setelah insiden telepon tadi, Jisoo beranggapan bahwa Jaehwan sudah berada di rumah.

Nyatanya, saat ini rumahnya malah dalam keadaan terkunci.
 
 
 
Tak mau memikirkan terlalu lama, Jisoo langsung masuk ke dalam rumah. Ia kembali mengambil ponselnya untuk menghubungi Jaehwan lagi.

Tersambung. Namun tidak diangkat.

"Kok kayak ada suara hapenya Mas Jaehwan?" ucap Jisoo ketika mendengar nada dering ponsel Jaehwan dari arah kamar mereka berdua.

Jisoo langsung beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah kamar. Masih sambil terus menghubungi Jaehwan supaya nada dering tersebut terus terdengar.

Jisoo tak menemukannya di atas tempat tidur atau meja nakas, tak pula ia temukan di dalam westafel kamar mandi. Tapi suara itu masih terus terdengar.

"Ah! Jangan-jangan!"

Jisoo buru-buru merendahkan posisi badannya. Lalu mengintip ke arah kolong tempat tidurnya.

Benar saja, ia menemukan benda elektronik tipis yang sedang berbunyi tersebut dari sana.

Dengan susah payah, Jisoo coba ambil ponsel milik suaminya tersebut.

Puluhan pesan masuk dan beberapa panggilan tak terangkat terdapat di layar ponsel.
 
 
 
"Sayang kamu ngapain?"

Jisoo menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kamar. Jaehwan dengan pakaian kerjanya seperti tadi pagi baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Loh hape aku di kamu? Aku kira ketinggalan di rumah."

"Aku nemuin hape kamu di kolong tempat tidur," ucap Jisoo sembari menyerahkan ponsel tersebut.

"Ah, pasti jatoh pas semalem tidur."

"Tapi, Mas tadi aku sempet telpon dan ada yang ngangkat, perempuan."

"Kok bisa?"

"Mana aku tahu! Makanya aku langsung pulang ke rumah. Niatnya mau ngelabrak kamu, eh malah nemuin hape kamu di kolong tempat tidur."