shudder; k-idols ✅

[100 - holiday 1]

"Yakin Bang kita nginep di sini?"

Serim menoleh ke arah Wonjin yang baru saja bertanya. Ia meletakan tas yang ada di tangannya di bawah, hendak membuka kunci dari pintu yang ada di hadapannya.

"Cuma ini satu-satunya tempat yang kosong di musim liburan begini, Jin," jelasnya yang kemudian beralih ke pintu.

"There's a reason why this place is empty," celetuk Allen yang diangguki oleh Jungmo.

"Udahlah lo jangan ngomong begitu, nanti yang lain takut," sahut Serim yang kini sudah berhasil membuka pintu di depannya. "Ayo masuk!" katanya sembari kembali mengambil tas yang berada di sampingnya.

Woobin dan Jungmo memutuskan untuk masuk lebih dulu, diikuti oleh Wonjin, Seongmin dan Hyeongjun. Minhee dan Taeyoung menyusul di belakang bersama Serim yang kembali menutup dan mengunci pintu tersebut.

Kesembilannya berharap liburan kali ini memiliki kesan berarti.

 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
👻👻👻

 
 
 
 
 
 
 
 
 
"Kenapa, Min?" tanya Serim ketika melihat Minhee tak seperti teman-temannya yang lain yang masuk ke kamar yang mereka mau dan malah berdiri di sampingnya yang baru saja mengunci pintu.

"Mau ke kamar mandi, kebelet, temenin yuk, Bang," pinta Minhee sembari memegang celananya.

Serim melirik ke arah Minhee dengan dahi mengerut. Kemudian menganggukan kepalanya.

Minhee bukanlah orang yang penakut tapi dia juga bukan tipikal orang yang berani bila di tempat yang baru ia kunjungi kali pertama seperti ini.

"Ya udah ayo!" sahut Serim sembari meletakan tangannya di pundak Minhee, dengan susah payah.

Keduanya berjalan lurus ke depan, lalu membelokan langkah kaki ketika mencapai ujung koridor.

"Bang Serim tunggu di sini ya, jangan pergi dulu!" pinta Minhee dengan tampang serius.

Serim tertawa kemudian menganggukan kepalanya. Minhee lalu masuk ke dalam kamar mandi yang ada, sementara Serim berdiri dengan tubuh menyandar di salah satu dinding.

Sebuah pertanyaan terbesit di kepalanya hendak terucap oleh lidahnya ketika dari arah pintu utama ia mendengar suara Wonjin yang memanggil-manggil namanya.

"Bang Serim! Bang! Bang Serim!"

Serim menggeser kepalanya sedikit. Lalu berseru ke arah Wonjin.

"Di sini, Jin!" teriaknya dengan kencang membuat Wonjin tak lama datang menghampirinya.

"Kenapa?" tanya Serim ketika ia melihat Wonjin berdiri di depannya.

Wonjin melirik Serim, kemudian menoleh ke arah pintu yang tertutup di dekat Serim. Lalu kembali menatap Serim.

"Bang Serim ngapain di sini? Itu Minhee nanyain kaos putih yang dia titip ke Abang ditaro dimana? Terus Bang Woobin juga nanya kita makannya mau pesen apa masak aja?"

"Bentar!" sela Serim memotong perkataan Wonjin dan langsung membenarkan posisi berdirinya menjadi tegak. Ia kemudian mencoba membuka pintu yang ada di dekatnya.
 
 
 
Dan
 
 
 
Kosong.
 
 
 
 
 
"Kenapa, Bang?" tanya Wonjin dengan kedua alis tertaut.

Serim menelan salivanya. Buru-buru ia tutup kembali pintu kamar mandi tersebut dan melingkarkan tangannya di bahu Wonjin lalu memutar tubuh Wonjin untuk cepat-cepat pergi dari sana.

"Nggak kenapa-napa, ayo ngumpul dulu biar kita bahas bareng-bareng," katanya menjawab pertanyaan Wonjin.

Ia tak mau menceritakan kejadian yang baru saja terjadi padanya dan membuat Wonjin takut lalu rencana liburan mereka terpaksa batal.