shudder; k-idols ✅

[126 - picking up]

"Loh, ibunya tadi udah pulang, mbak, dianter sama karyawan sini juga."

"Oh, gitu. Makasih ya, mbak!" ucap Saebom membalas salah satu ucapan teman ibunya.
 
 

Saebom memang terbiasa menjemput sang ibu pulang kerja. Jam kerja mereka selesai di waktu yang bersamaan, yaitu pukul 4 sore. Dan kebetulan kantor keduanya juga tak terlalu jauh.

Saebom heran.

Biasanya ibunya akan memberitahu kalau akan pulang duluan. Tapi kali ini tidak.

Tak mau berpikir terlalu lama, Saebom langsung mengemudikan mobilnya sampai ke rumah. Tak ada yang aneh, hanya macet di salah satu jalan protokol yang Saebom lalui. Dan hal itu sudah biasa.
 
 

"Eh iya ternyata ibu emang udah pulang," ucap Saebom ketika ia sampai di rumah dan melihat ibunya sedang duduk di dalam. Hal itu bisa terlihat dari balik jendela rumahnya.

"I-" perkataan Saebom yang ingin memanggil ibunya terhenti ketika dia rasakan ponselnya bergetar karena sebuah panggilan masuk.

"Ngapain ibu nelpon?" tanyanya dengan alias tertaut. Saebom melihat ke dalam, bisa ia lihat ibunya yang memang tengah meletakan ponselnya di telinga. "Emang suara mobil gue nggak kedengeran ya?" gumamnya lagi sebelum menggulir icon berwarna merah untuk menolak panggilan tersebut.
 
 

Toh, ia sudah di depan rumah ini, begitu pikir Saebom.
 
 

Saebom berniat membuka kenop pintu rumahnya ketika lagi-lagi ponselnya berbunyi. Masih panggilan dari sang ibu.

Kening Saebom bertaut. Ia menggelengkan kepalanya, lalu menerima panggilan tersebut.
 
 

"Saebom di depan pintu, bu, ibu nggak usah nel-"

"Loh? Kamu udah di rumah? Nggak jemput ibu?"

"Hah? Ibu kan udah di rumah juga???"

"Rumah apanya, ibu masih di kantor ini nungguin kamu, cuma kalau kamu emang udah di rumah ya udah ibu naik taksi aja."
 
 

Saebom menelan salivanya. Ia menggeser badannya untuk melihat dari balik jendela dan

alangkah kagetnya Saebom ketika ia melihat sosok yang mirip ibunya tersebut tepat berada di hadapannya dan hanya dipisahkan oleh sebuah kaca jendela.