NARA-20

41.9K 1.5K 13
                                    

Happy Reading ❤





Nathan menuntun Clara untuk masuk ke dalam restoran. Banyak pasang mata yang menatap keduanya, Clara memeluk erat lengan Nathan saat ia mendapati beberapa pasang mata menatapnya sinis.

Nathan mempersilahkan Clara untuk duduk terlebih dahulu, ia mengernyitkan kening saat melihat Clara yang menunduk seakan enggan menatap sekelilingnya.

"Lo kenapa?" Bisik Nathan.

Clara mendongak menatap Nathan dan menggeleng pelan. "Enggak apa-apa." Clara tersenyun tipis.

"Lo bukan artis, akting lo jelek. Lo kenapa?" Tanya Nathan lagi.

"Aku nggak nyaman disini." Jawab Clara.

"Kenapa?"

"Banyak yang natap ke arah aku." Clara semakin menundukkan kepalanya.

"Ya jelas lah banyak yang natap ke arah lo, secara lo lagi duduk sama artis papan atas." Nathan bersandar di kursi dan bersidekap dada.

"Mereka natap sinis ke arah aku Nathan." Adu Clara.

"Nggak usah lo pikirin. Haters emang gitu, pantat sama mulutnya bakalan gatel kalau nggak gibah."

"Permisi, mau pesan apa?" Seorang pelayan menghampiri mereka berdua.

Nathan meraih menu yang diberikan, "saya pesan pasta dan vanilla panna cotta. Kalau kamu?" Tanya Nathan sambil menyerahkan menunya pada Clara.

Clara mengamati buku menu dan mengernyitkan kening.

"Gado-gado nggak ada?" Tanya Clara polos.

Nathan menatap Clara horor, "Gado-gado?!" Pekik Nathan pelan.

"Iya gado-gado. Aku pengen makan gado-gado." Jawab Clara polos.

Pelayan itu tersenyum maklum. "Maaf nyonya, tapi kami hanya menyediakan masakan Italia."

"Yahh...." Bahu Clara merosot. Ia kembali membuka buku menu.

"Yaudah deh, saya pesan Pizza. Kejunya di banyakin, terus minumnya es teh manis." Ucap Clara.

Pelayan itu hanya tersenyum lalu beranjak meninggalkan keduanya.

"Lo bikin malu tahu nggak!" Ketus Nathan.

"Kenapa?"

"Ini itu hotel bintang 5! Mana ada gado-gado, lo pikir ini warteg. Ini lagi, ngapain lo pesan es teh manis! Nggak mau minuman yang lain apa? Yang elitan dikit kek."

"Aku lagi pengen es teh manis. Gimana dong?" Tanya Clara polos.

"Serah lo!"

Keduanya terdiam, samar-samar Nathan maupun Clara mendengar ocehan beberapa wanita yang duduk tak jauh dari mereka.

"Itu istri Nathan? Omg! Dia kampungan banget."

"Lo benar. Liat deh, mukanya kucel amat kayak keset warteg." Hina seorang wanita yang mengenakan pakian yang terbilang seksi.

"Lo dengar nggak tadi pas dia mau pesan makan? Dia nyari gado-gado, ihh... Seleranya murahan amat."

"Kampungan."

"Rosi masih lebih baik, jauh lebih baik dari dia."

"Gue yakin dia pasti jual diri atau paling nggak dia godain Nathan."

Clara mencengkram jemarinya kuat, matanya terasa panas, hatinya juga panas. Nathan yang melihat ekspresi Clara langsung meraih jemari Clara dan menggenggamnya.

"Enggak usah dipikirin." Kata Nathan.

"Aku buruk banget yah?" Tanya Clara.

"Maaf yah Nathan aku bikin kamu malu." Lanjut Clara.

"Enggak, lo nggak malu-maluin. Mereka aja yang lebay." Ujar Nathan sambil mengelus tangan Clara lembut.

"Aku emang kampungan." Lirih Clara, bahkan sekarang ia menangis.
Para gadis itu semakin menggunjing Clara saat mereka melihat Clara menangis.

"Drama Queen banget."

"Sampah emang."

Nathan menggeram, ia bangkit dan menghampiri kelima gadis itu.

"Permisi nona-nona."

Para gadis itu menegang, apalagi saat mereka melihat wajah Nathan yang tak bersahabat.

"Saya tidak sengaja mendengar kalian menghina istri saya. Apa kalian tidak memiliki urusan sampai-sampai kalian merepotkan diri untuk menggunjing istri saya? Dan apa yang anda katakan tadi? Istri saya murahan? Apa anda punya kaca di rumah? Tolong berkaca, anda lebih murahan daripada istri saya. Orang seperti anda, yang sibuk menceritakan kekurangan orang lain, itu yang disebut murahan, sampah."

Mereka semua tercekat saat mendengar nada sinis keluar dari mulut Nathan.

"Saya mohon jangan usik kehidupan saya terutama istri saya, jika anda tidak ingin karir anda di dunia modeling hancur dalam sekejap. Ingat, anda terikat kontrak dengan perusahaan papa saya. Sampai beliau tahu anda merendahkan menantunya, jangan harap ada agensi lain yang ingin menerima model bermulut sampah seperti anda."

















Jangan lupa untuk vote dan komen ❤

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang