Happy Reading ❤❤
2 bulan yang lalu....
Clara sedang mengoleskan makeup di wajah Nathan hingga tiba-tiba ponselnya berdering.
"Kak Juan." Gumam Clara. Ia menatap Nathan yang kini menutup matanya, karena sekarang ia sedang dipasangkan bulu mata palsu oleh Clara.
"Kamu tetap kayak gitu yah, aku angkat telpon bentar."
"Eh, ini selesain dulu. Clara!!" Pekik Nathan.
Clara tak menggubris, ia berjalan meninggalkan Nathan sendirian di kamar mereka.
"Bangke emang jadi bini, udah bikin gue siksa joget semalaman. Sekarang muka gue di rias kayak gini. Gara-gara si Sehon nih, eh Suwon apa Sewon yak? Ck... Intinya gara-gara tu cowok gue jadi kayak gini. Dasar cowok plastik, orang-orangan sawah, banci lampu merah! Kalau sampai gue ketemu sama dia, gue cukur tu alisnya sampe botak!" Kesal Nathan.
"Aku denger loh Nathan, kamu lagi ngumpatin suami aku!!" Seru Clara dari luar.
"Suami? Emang dia ngakuin lo kalau lo itu bininya? Jangan over halu, nyadar!!" Ucap Nathan.
"Punya bini doyan sama cowok agar-agar. Cihh, apanya yang keren." Cibir Nathan.
"Ini juga bulu mata, repot amat pake di lem segala! He! Clara lo masih lama nggak sih telponannya? Mata gue pegel nih! Dari tadi merem mulu." Kesal Nathan.
Tak ada sahutan, kini Clara duduk disofa sambil memangku sebuah bantal. Bibirnya mengerucut kesal.
"Kok tiba-tiba perginya?" Tanya Clara pada Juan.
"Enggak tiba-tiba kok Ra. Ini emang udah aku pikirin jauh-jauh hari." Jawab Juan.
"Kok nggak ngasih tahu aku?"
"Lupa Ra. Maklumlah, kita kan udah jarang kontak-kontakan."
"Iya sih, tapikan kak Juan harus ngasih tahu aku supaya aku bisa bikin list oleh-oleh kalau kak Juan pulang nanti." Sahut Clara.
"Kayaknya aku bakalan lama deh di Amerika." Kata Juan.
"Loh? Kan kak Juan cuma mau kuliah, paling cuma dua atau tiga tahun."
"Aku juga dapat tawaran untuk magang disalah satu rumah sakit disana. Dan setelah aku pikir, aku bakalan terima tawaran mereka. Lumayan gaji dokter disana lebih gede daripada di Indonesia."
Wajah Clara tiba-tiba murung.
"Jadi, kak Juan bakalan tinggal di Amerika?"
"Kayaknya. Tapi nggak tahu juga deh, kan aku masih terikat kontrak sama salah satu rumah sakit di Jakarta."
Jawab Juan. Ia mengerutkan kening saat mendengar Clara terisak pelan."Eh kok nangis?" Tanya Juan.
"Aku bakalan ngabarin kamu setiap hari kok Ra, jadi jangan sedih." Lanjut Juan.
"Bukan itu. Kalau kak Juan pergi yang beliin aku green tea siapa?"
"Kan ada suami kamu, suruh dia aja."
"Ah, Nathan nggak guna. Aku nyuruh dia beli green tea, masa dia belinya kiranti. Kan nggak nyambung." Kesal Clara.
"Telinga dia kayaknya bermasalah." Ucap Juan yang hanya dijawab deheman oleh Clara.
"Ra, jangan sedih yah." Pinta Juan.
"Hm."
"Aku matiin telponnya dulu, aku harus masuk pesawat sekarang. Nanti pas aku sampai aku bakalan kabarin kamu. Oke?"

KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (TERBIT)
Roman d'amourJudul awal: Mommy Clara Larasati, gadis sembilan belas tahun yang harus menerima nasib dihamili oleh Nathan William Chance, seorang artis terkenal. Keduanya terpaksa menikah untuk menutupi aib yang bisa merusak nama baik Nathan. Setelah pernikahan t...