Happy Reading ❤
Nathan memarkirkan mobilnya di pekerangan rumah dokter pribadinya. Clara turun dan menghampiri Nathan, ia merasa asing dengan tempat ini. Nathan berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Clara, ia menekan bel hingga sebuah suara menyahut dari dalam. Tak lama, pintu rumah terbuka dan menampilkan seorang pria yang Clara tebak usianya sekitar tiga puluh lima tahun. Dan pria ini sangat.... Tampan.
"Hai Nathan, tumben datang. Kenapa, lo sakit?" Tanya pria itu.
"Bukan gue bang, bini gue yang sakit." Ujar Nathan sambil menunjuk Clara dengan dagunya.
"Ya Allah, itu mukanya kenapa?" Tiba-tiba muncul seorang wanita yang mengenakan hijab marun berjalan ke arah Clara.
"Lo abis mukulin bini lo yah?" Tuduhnya pada Nathan, ia bahkan menatap Nathan seakan Nathan adalah orang yang harus di basmi dari dunia ini.
"Ngaco lo! Dia digebukin sama haters gue." Alibi Nathan. Bisa mati dia kalau sampai ia berbicara jujur bahwa Rosi yang membuat Clara jadi seperti ini.
"Lo becus nggak sih jadi suami? Jagain istri dari fans gila aja nggak bisa, gimana dengan hal lain?" Ketusnya.
"Ayo." Ia menuntun Clara untuk masuk bersamanya.
Nathan hanya menggeram kesal mendengar penuturan Aisyah kakak sepupunya. Sial, dalam kurun waktu satu jam dia sudah mendengar perkataan yang sama.
"Ayo masuk." Ujar Pandu yang merupakan suami Aisyah.
****
Aisyah menangis terisak saat melihat kondisi Clara, ia sungguh kasihan pada wanita cantik ini. Lebam di wajah, dan punggung kakinya bengkak untung saja tidak patah. Ia telah memberikan obat pereda nyeri pada Clara, kini gadis cantik itu sedang tertidur lelap di ruang perawatan miliknya.
Wanita itu mendatangi Nathan yang kini sedang fokus pada ponselnya.
"Hei." Tegur Aisyah sambil menepuk pundak Nathan, sontak saja membuat pemuda itu berbalik dan melotot padanya.
"Kaget gue!"
Aisyah hanya mendengus pelan, ia mendudukkan dirinya disamping Nathan.
"Keadaan Clara gimana?"
"Udah baikan, tapi gue nggak yakin bengkak di kakinya bakalan reda dalam seminggu. Lo harus bawa dia kerumah sakit, harus ada pemeriksaan lebih lanjut. Gue takut ada tulang yang retak."
Nathan menghela napas pelan, ia merasa bersalah pada Clara sekarang. Aisyah yang melihat wajah murung adik sepupunya itu tersenyum kecil.
"Dia baik-baik aja, lo nggak perlu khawatir. Gue yakin dia kuat."
"Gue takut bayi dalam kandungannya kenapa-kenapa."
"Lo udah mulai suka sama dia?" Tanya Aisyah. Tentu saja ia tahu alasan mengapa Nathan tiba-tiba menikahi Clara, awalnya ia sangat marah pada Nathan. Tapi ia kembali berpikir mungkin ini sudah menjadi takdir dari adik sepupunya itu, ia berharap kehadiran Clara dapat merubah Nathan menjadi pribadi yang lebih baik.
"Gue nggak tahu sama perasaan gue sendiri. Gue bingung, disatu sisi gue masih sayang sama Rosi. Tapi, gue nggak tahu kenapa setiap ngeliat Clara sedih atau dia senyum ada sesuatu yang lain disini." Terang Nathan sambil menunjuk dadanya.
Aisyah hanya tersenyum, ia tahu Nathan mulai menyukai Clara, tapi pemuda itu belum menyadarinya. Biar saja semuanya berjalan dengan sendirinya, ia yakin suatu hari nanti Nathan akan menyadari perasaannya itu.
****
Clara mengerang pelan, mata indahnya terbuka. Ia menatap sekelilingnya dengan pandangan bingung.
"Lo udah bangun?"
Clara menengok dan terkejut saat melihat Nathan yang berbaring disebelahnya sambil terus menatap dirinya.
"Kamu ngapain disini?"
"Lah, kok lo nanya kayak gitu?"
"Itu... Aku pikir kamu pulang." Jawab Clara.
"Kalau gue pulang siapa yang jagain lo?"
"Ehh...."
Nathan mendecak dan menyentil kening Clara.
"Sakit." Protes Clara.
"Makanya itu muka di kontrol, kan gue...."
"Kenapa?"
"Gue gemes pengen nyium, Ehh...." Lirih Nathan dalam hati. Ia langsung menggeleng pelan. Menghilangkan segela pikiran konyolnya.
"Gue gemes pengen nabok muka lo." Jawab Nathan.
"Jahat!"
Nathan hanya menggeleng pelan, ia mengusap kepala Clara hingga membuat gadis itu menegang.
"Maaf, karena gue lo jadi kayak gini."
Singkat, tapi itu mewakili segalanya, Clara menatap Nathan tepat dimanik mata pemuda itu. Mencari kebohongan disana, akan tetapi hanya tatapan menyesal yang ia temui dimata pria itu."Aku udah maafin kamu kok, nggak perlu minta maaf." Sahut Clara.
Nathan mengembangkan senyumnya, ia menjepit hidung Clara dengan tangannya.
"Makasih yah."
"Sakit Nathan!" Rengek Clara.
Nathan tertawa keras melihat ekspresi kesal Clara, dengan refleks ia menarik Clara kedalam dekapannya. Ia memeluk Clara erat sambil menyilangkan kakinya pada tubuh mungil Clara. Sedangkan Clara? Tubuhnya seketika saja langsung menegang kala mendapat perlakuan seperti itu dari Nathan.
"Besok kita ke rumah sakit." Kata Nathan.
Clara mendongak dan menatap Nathan dari bawah. "Buat apa?"
"Mbak Aisyah nyuruh gue buat bawa lo kesana, soalnya kaki lo perlu diperiksa lagi. Takutnya ada tulang yang retak. Emang kaki lo masih sakit?"
Clara menggeleng pelan, "udah mendingan kok."
"Maaf." Nathan menatap Clara menyesal.
"Nathan, nggak perlu minta maaf. Kamu nggak salah." Sahut Clara sambil mengelus wajah Nathan pelan.
Nathan menatap wajah Clara dari dekat, ia berdecak kagum pada wajah cantik dihadapannya ini. Ia menelusuri setiap jengkal wajah Clara hingga matanya terfokus pada bibir tipis Clara. Ia penasaran, seperti apa rasanya.
Clara yang melihat Nathan yang memajukan wajahnya melotot, ia ingin mundur ke belakang tapi tak bisa karena Nathan mengunci tubuhnya.
Sedikit lagi bibir mereka bertemu hingga....
GUBRAK!!!
"Aduh!"
Refleks keduanya menjauhkan diri, Nathan langsung bangkit dari tidurnya dan menatap ke arah pintu. Disana ia melihat kakak sepupu serta suaminya jatuh telungkup.
Aisyah bangkit dan menatap suaminya kesal. "Kamu ih! Padahal tinggal dikit lagi tadi!!"
"Maaf yang." Sesal Pandu. Ia menatap Nathan kesal.
"Lain kali, kalau lo mau iya-iya kunci pintu. Lo nggak tahu aja sepupu lo ini kayak gimana! Mesum! Tukang intip orang yang lagi mau sunnah Rasul."
"Mas!!!"
Jangan lupa untuk vote dan komen ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (TERBIT)
RomanceJudul awal: Mommy Clara Larasati, gadis sembilan belas tahun yang harus menerima nasib dihamili oleh Nathan William Chance, seorang artis terkenal. Keduanya terpaksa menikah untuk menutupi aib yang bisa merusak nama baik Nathan. Setelah pernikahan t...