NARA-9

40.5K 1.7K 52
                                    

Happy Reading ❤




Ayu menatap Nathan dan Clara, senyum tak pernah luntur dari wajahnya yang tetap cantik meskipun tak lagi muda.

"Malam ini kalian nginep di hotel ini aja." Kata Ayu.

Karena kelelahan, Nathan hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Clara memilih diam tak bersuara.

"Ini kunci kamar kalian. Ada di lantai empat belas, kamar 1617." Ayu menyerahkan kunci kamar hotel tersebut pada Nathan.

"Hmmm...." Nathan hanya bergumam sambil memainkan ponselnya.

"Mama udah siapin baju kalian disana, jadi kalian tinggal ganti baju."

"Oke. Nggak ada lagikan? Nathan capek ma, pengen istirahat." Nathan bangkit dan meninggalkan Ayu dan Clara.

"Clara...."

Clara yang sedari tadi menunduk menatap Ayu sayu. "Iya? Kenapa ma?"

"Mama cuma mau bilang, Nathan sekarang udah suami kamu. Tolong buka hati kamu untuk dia, bisakan nak?"

Clara terdiam, tidak menjawab pertanyaan Ayu.

"Sayang." Ayu menggenggam tangan Clara.

"Sulit ma."

"Kalau kamu nggak bisa juga...."

"Tapi aku usahain bakalan jadi istri yang baik. Lagi pula, sudah seharusnya kan istri itu taat dan menghormati suaminya?"

Ayu hanya tersenyum tulus pada Clara. "Terima kasih."

Clara memasuki kamar hotel yang di tempatinya, ia bisa melihat Nathan yang tengah berbaring di ranjang sambil memejamkan matanya. Mungkin dia tidur, pikir Clara.
Ia memasuki kamar mandi, membersihkan dirinya dan memakai baju yang disiapkan Ayu. Sebuah baju tidur berwarna pink.

Clara keluar dari kamar mandi dan terkejut saat melihat Nathan duduk diatas ranjang sambil menatap dirinya. Nathan mendengus dan meraih sebuah bantal dan selimut, ia melemparkannya pada Clara.

"Ini... Buat apa?"

"Lo bego? Atau pura-pura bego?" Ketus Nathan.

Melihat ekspresi polos Clara Nathan jadi jengkel sendiri, ia menatap Clara tajam.

"Dengar! Lo tidur di bawah!" Tekan Nathan.

Mulut Clara seketika membulat, ia menatap Nathan tak percaya.

"Aku capek Nathan."

"Terus?"

"Badan aku juga pegal-pegal."

"URUSANNYA SAMA GUE APA?!" Bentak Nathan. "Itu derita lo! Pokoknya lo tidur dibawah, kalau lo nggak mau mending lo keluar!" Lanjutnya.

Clara hanya terdiam, ia meraih bantal dan selimut yang tergeletak di bawahnya. Berjalan ke sisi ranjang, ia bersyukur dalam hati karena ada karpet disekitar ranjang ini sehingga ia tak harus menjadikan selimut sebagai alasnya.

Clara membaringkan tubuhnya dan memakai selimut hingga dadanya, tanpa ia sadari air mata menetes dari matanya.

"Mama... Clara nggak yakin bisa buka hati Clara untuk laki-laki seperti Nathan." Lirihnya dalam hati.

****

Nathan gelisah sendiri, ia meraih ponselnya dan melihat jam yang menunjukkan pukul dua belas malam. Jujur ia tak bisa tidur dengan nyenyak, seperti ada yang mengganjal dalam hatinya. Ia bangun dan mendesah, diliriknya seseorang yang meringkuk disamping ranjangnya. Orang itu tak lain adalah Clara, gadis itu tidur dengan tenang, Nathan bisa melihat mata gadis itu sedikit bengkak, dan sialnya dia jadi sedikit merasa bersalah sekarang. Ia merangkak lalu menunduk, memperhatikan wajah damai Clara. Jujur, Clara adalah wanita pertama yang ia kasari seperti ini, ia sangat menghormati wanita. Tapi entah mengapa jika melihat Clara ia merasa kesal sendiri.

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang