NARA-58

24.3K 1.3K 130
                                    

Happy Reading ❤









"Hai Clara."

Clara tergugup saat melihat seorang pria dengan jaket denim yang menutupi tubuh proporsional pria itu berjalan kearahnya.

"Nat... Nathan." Gugup Clara.

"OM GANTENGNYA OLIN!! HAI!!" Dengan centilnya Olin melambaikan tangan pada Nathan yang juga tersenyum padanya.

"Hai anaknya pap... Eh maksudnya hai anaknya mama Clara yang cantiknya nyaingin mamanya." Kata Nathan sambil mengedipkan matanya pada Clara yang menatap jijik padanya.

"Om, gendong." Olin mengulurkan tangannya pada Nathan yang disambut oleh pemuda itu.

Clara yang melihat interaksi antara Olin dan Nathan tertegun. Bagaimana saat ia melihat Olin tanpa segan mengalungkan lehernya pada Nathan dan mencium pipi pria itu.

"Om ganteng banget deh, mau jadi pengantinnya Olin nggak?" Tanya Olin polos.

"Hm?" Nathan terkejut dan menatap Clara yang tak kalah terkejutnya.

"Om mau nggak?"

"Emang mamanya Olin nggak cemburu kalau Olin jadi pengantinnya om?"

Olin menelengkan kepalanya lalu mengerjap pelan.

"Mamanya Olin kan udah punya papa Aryan. Jadi mama nggak mungkin cemburu dong." Sahut Olin.

Nathan menggigit bibir dalamnya, sambil mendumel dalam hati.

"Banting anak dosa nggak yah?" Ujarnya dalam hati.

"Tapi... Olin nggak mau nambah papa lagi nggak?" Tanya Nathan.

"Emang siapa yang mau jadi papa ketiga Olin?"

"Om." Seru Nathan yang membuat Olin terheran melihatnya.

"Nat!!" Clara merebut Olin dari gendongan Nathan, ia menatap pria itu tajam.

"Ngapain sih kamu nongol disini? Kayak jenglot aja!" Kesal wanita itu.

"Aku ada janji temu sama klien. Kamu sendiri?"

"Sama. Aku lagi nungguin dia, lelet amat jadi orang. Buang-buang waktu!" Clara melirik arlojinya dan mendengus kesal.

"Yaudah, aku pergi yah." Pamit Clara namun di tahan oleh Nathan. Bukan, pria itu menarik kaki Olin hingga membuat gadis itu menjerit.

"OM! KAKI OLIN JANGAN DI TARIK-TARIK!" Jerit Olin.

"Nathan!!" Clara memukul tangan Nathan yang mencekal kaki Olin.

"Yaudah, nggak usah pergi. Kamu disini aja." Nathan menatap Clara lekat.

"Aku ada meeting Nat! Sana!" Usir Clara.

Clara berjalan meninggalkan Nathan yang terdiam sambil menatap punggung mantan istrinya itu dengan Olin yang melambaikan tangan padanya.

Clara duduk di bangku panjang, ia mengeluarkan ponselnya dan menelpon nomor yang merupakan orang yang akan ia ajak bertemu.

"Halo, selamat siang." Sapa Clara saat panggilannya diangkat.

"Halo."

Clara mematung, suara serak dari pria itu sepertinya ia kenali.

"Maaf pak, anda dimana sekarang? Sedari tadi saya menunggu bapak di taman, tapi bapak tidak muncul juga. Saya nggak punya banyak waktu untuk meladeni orang yang tidak tepat waktu seperti anda!" Tegas Clara.

"Saya mohon maaf, saya ada keperluan tadi. Jadi, bisa anda beritahukan saya di mana posisi anda? Saya akan menyusul kesana."

"Saya duduk di bangku panjang depan danau. Dan dimana anda sekarang?" Tanya Clara.

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang