NARA-30

42.2K 1.4K 80
                                    

Happy Reading ❤❤








Clara sedang memasak, saking seriusnya ia sampai tak mendengar suara kursi yang di tarik. Ia baru berbalik saat merasakan seseorang menatapnya. Wanita itu mendapati Nathan yang sedang duduk dengan wajah kusut dan rambut berantakan. Ia meringis pelan dan merasa bersalah pada pria tampan itu.

"Nathan mau sarapan apa?"

"Apa aja."

"Aku masak nasi goreng telur. Kamu mau?"

"Iya."

Clara menghidangkan nasi goreng untuk Nathan dan menyodorkan pada laki-laki itu. Ia duduk disamping Nathan dan menatap suaminya yang melahap nasi goreng buatannya.

"Enak?" Tanya Clara yang diangguki oleh Nathan.

"Maaf yah."

Nathan berbalik dan menatap Clara dengan kening berkerut.

"Maaf kenapa?"

"Gara-gara aku, kamu capek kayak gini." Ucap Clara sambil mengelus rambut Nathan, bertujuan untuk merapikan rambut suaminya.

"Nggak papa. Lagian gua juga harus kerja. Kan uang tabungan gue sedikit terkuras karena harus beli rumah ini, kan?"

Clara merasa tidak enak, karena peristiwa yang menimpa dirinya beberapa waktu yang lalu, Nathan terpaksa membeli rumah baru yang tak jauh dari rumah kedua orang tuanya dengan tujuan agar Rosi tak bergentayangan dan mengganggu dirinya lagi.

"Maaf."

"Nggak perlu minta maaf. Gue juga senang kok kerja di kantornya papa. Gue pikir kerja di kantoran bakalan banyak kerjaan, taunya cuma duduk, rapat, tanda tangan dokumen, udah gitu doang."

"Tapi kamu pasti capek duduknya. Mana kamu harus rapat sana-sini, bahkan sampai keluar kota."

"Ini juga demi lo dan anak kita kan? Jadi lo nggak usah berasa nggak enak sama gue. Udah tugas gue buat jagain lo."

"Makasih Nathan." Clara tersenyum tulus.

Tenggorokan Nathan tiba-tiba merasa kering, ia segera meraih gelas yang berisi susu dan langsung ia tenggak.

"Haus banget yah?" Tanya Clara.

"Heem."

Nathan heran, kenapa setiap melihat Clara tersenyum ia jadi panas dingin? Kenapa ia jadi salting sendiri? Ini sangat aneh, perasaan apa ini? Kenapa terasa.... Menyenangkan?

Tiba-tiba ponsel di kantong daster Clara bergetar. Ia meraih ponselnya dan membuka pesan yang masuk. Dan betapa bahagianya ia saat ia tahu Juan menelpon dirinya.

"Hai kak Juan!" Sapa Clara riang.
Nathan tersedak saat mendengar nama yang paling terlarang untuk didengarnya.

"Hai Clara apa kabar?" Tanya Juan diseberang sana.

"Aku baik, kak Juan sendiri gimana kabarnya?" Tanya Clara sembari memilin rambutnya.

Melihat reaksi Clara Nathan menatapnya sinis.

"Centil amat."

Clara hanya melengos mendengar komentar Nathan.

"Aku baik kok Ra." Jawab Juan.

"Bagus deh kalau kak Juan baik. Eh, kak Juan senang nggak tinggal di Amerika? Banyak bule ganteng nggak disana?" Tanya Clara antusias.

"Disebelah lo juga bule kali Ra. Nggak usah cari yang jauh." Timpal Nathan yang hanya direspon lirikan oleh Clara.

"Awalnya sih aku susah adaptasinya. Kan cuacanya beda, gaya hidupnya juga beda. Tapi lama kelamaan, aku udah terbiasa sama kehidupan aku disini. Cuma satu yang nggak bisa berubah." Ucap Juan.

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang