Happy Reading ❤
"Nggak! Nathan!!"
"Clara! Hei, Clara!"
Mata Clara tiba-tiba terbuka, tatapannya langsung tertuju pada sosok yang menatapnya khawatir.
"Nathan." Tangis Clara pecah begitu saja, ia lalu memeluk Nathan erat. Menumpahkan isak tangisnya, jujur ia takut sekarang.
"Ssssttt... Lo tenang, lo cuma mimpi." Nathan membalas pelukan Clara dan dengan lembut ia mengusap punggung gadis itu dengan tujuan agar Clara bisa lebih tenang.
Setelah merasa Clara lebih baik, ia melepas pelukannya dan menatap istrinya itu lekat.
"Sekarang lo cerita, lo mimpi apa? Sampai jerit-jerit gitu."
"Aku mimpi kamu kecelakaan terus meninggal Nat." Lirih Clara.
"Bagus dong."
Clara menatap Nathan sengit, "apanya yang bagus! Kamu mati karena kecelakaan mobil, terus mobil kamu jatuh ke jurang! Emang kamu mau mimpi aku itu jadi kenyataan."
"Mimpi itu cuma bunga tidur, lagian gue pernah dengar kalau kita mimpiin seseorang terus dalam mimpi kita orang itu mati, tandanya dia berumur panjang."
"Mitos. Aku nggak percaya hal seperti itu." Sahut Clara.
"Terserah lo mau percaya atau nggak. Sekarang tenangin diri lo, terus kita sarapan bareng. Gue udah buatin sarapan buat lo, gue tunggu di bawah. Oke?" Tanya Nathan sambil mengusap puncak kepala Clara.
"Hmmm...."
Setelah menghabiskan waktu sekitar dua puluh lima menit untuk membersihkan diri, Clara turun untuk saparan. Ia bisa melihat Nathan yang sibuk menata meja makan, tatapan Nathan tertuju pada Clara yang terlihat imut dengan mengenakan dress selutut dan perut buncitnya itu.
"Kamu masak apa?" Tanya Clara menghampiri Nathan.
"Cuma sandwich sama omlet." Jawab Nathan sambil mengaduk segelas susu. Setelah itu ia menyerahkan gelas itu pada Clara.
"Susu hamil. Gue perhatiin lo jarang minum susu itu, makanya gue berinisiatif bikinin lo susu."
"Makasih yah Nat."
Nathan hanya tersenyum sebagai balasan, ia menarik kursi untuk Clara lalu duduk disebelah gadis itu.
"Lo mau omlet atau sandwich?"
"Sandwich aja."
Nathan mengambilkan sepotong sandwich pada Clara, ia bahkan menyuapi gadis itu. Membuat Clara tersenyum senang, tak biasanya Nathan bersikap sweet seperti ini. Tiba-tiba ia teringan akan mimpinya, dimana dalam mimpinya Nathan juga bersikap manis sebelum berangkat kerja.
"Nat, kamu mau ke kantor hari ini?"
"Emang lo nggak liat gue pake baju apa?"
Clara memperhatikan Nathan yang mengenakan pakaian rumah, ia menatap manik mata Nathan.
"Kamu nggak ke kantor?"
"Enggak, gue lagi males liat muka karyawan gue. Hari ini gue mau habisin waktu sama istri gue, jarang-jarangkan kita quality time bareng."
Clara tersenyum, ia membenarkan. Selama Nathan menjadi direktur di perusahaan papanya mereka jarang menghabiskan waktu bersama.
Saat Clara dan Nathan sedang asyik menyantap sarapan mereka, tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi.
"Gue aja yang buka." Nathan membuka pintu dan tersenyum lebar saat ia tahu siapa yang datang.
"Aryan."

KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (TERBIT)
RomanceJudul awal: Mommy Clara Larasati, gadis sembilan belas tahun yang harus menerima nasib dihamili oleh Nathan William Chance, seorang artis terkenal. Keduanya terpaksa menikah untuk menutupi aib yang bisa merusak nama baik Nathan. Setelah pernikahan t...