Happy Reading ❤
"Hello bro! Do you miss me?" Juan menatap Nathan sambil tersenyum mengejek.
Nathan tersenyum namun tatapan tajamnya terus tertuju pada Juan.
"Iya darling, gue rindu banget sama lo. Saking rindunya, tangan gue gatel pengen jambak mulut sampah lo itu."
Juan tertawa mendengar ucapan Nathan, ia sampai memegangi perutnya.
"Aduh, lo itu lucu amat sih." Juan menghentikan tawanya, ia kini menatap Nathan tak suka.
"Ngapain lo disini?" Ketus Juan.
"Gue mau jemput Clara. Dimana dia sekarang?"
Juan mendengus, "mending lo pulang sana, nggak guna lo kesini. Karena gue nggak akan nyerahin Clara dan sampai kapan pun Clara cuma milik gue seorang."
Nathan tertawa, "wake up boy! Udah pagi! Masih aja ngehalu. Nyadar, andai Clara masih suka sama lo mungkin setelah dia cerai dari gue, dia bakalan nyari lo lagi! Tapi ini? Nggak kan."
Juan menggeram kesal, ia menunjuk Nathan.
"Andai gue nggak di asingkan sampai ke Maluku gue mungkin udah nikah sama Clara. Dan juga si bego Aryan yang terus jadi penghalang gue buat milikin Clara! Dia sampai bawa Clara ke luar negeri, maksudnya apa?"
Aryan yang mendengar dirinya di hujat oleh Juan sontak memanjat jendela, namun ditahan oleh Calum.
"Lo mau ngapain?" Tanya Calum panik.
"Lo nggak denger gue di katain bego? Lepasin, gue mau hujat dia panjang kali lebar!"
"Nggak!"
"Lepasin!!" Aryan menatap Calum horor.
"Ogah!" Tolak Calum.
"Lo remas pantat gue bego!"
Mendengar itu Calum refleks menjauhkan tangannya. Aryan turun dari jendela dan berdiri di hadapan Calum sembari memandang pria itu rendah.
"Dasar cabul, gue tahu pantat gue semok dan aduhai, tapi nggak usah lo remas kayak squisy juga anjay! Geli gue." Aryan bergidik ngeri.
"Bangke."
Karena mereka menggunakan earpiece otomatis Nathan, Letta, dan Rosi mendengar percakapan keduanya. Rosi yang berdiri di sudut bangunan lain menggigit bibir dalamnya kesal.
"Tuhan ngapain coba, Aryan dan Calum di pertemuin. Dunia bakalan hancur kalau ada cowok kayak Aryan! Sabar Ros, gimanapun sekarang lo udah jatuh dalam pesona si bego Aryan." Gumam Rosi.
"Aryan sama my honey ngobrolin apa Ros?" Tanya Letta
"Biasa, mereka debat soal pria yang nahan Clara." Jawab Rosi, padahal itu bukan topik utama perdebatan Aryan dan Calum. Tidak mungkin Rosi menceritakan yang sebenarnya pada Letta.
"Eh, kira-kira cowok yang namanya Juan itu ganteng nggak yah?" Tanya Letta berbinar.
"Jelek! Matanya ada tiga telinganya lima. Kamu mau sama dia?" Jawab Rosi asal.
"Ih nggak lah, kan udah ada my honey Calum." Seru Letta.
"Jijik gue!" Gumam Rosi.
"Kamu ngomong apa?" Tanya Letta.
"Nggak ada." Rosi menggeleng. Rosi menatap sekeliling lalu mengapit lengan Letta.
"Ayo." Wanita itu menarik Letta agar kembali berjalan.
Di sebuah ruangan, Clara terduduk dan bersandar di pintu. Ia menangis sesenggukan.
"Nathan tolongin aku, aku takut, aku mau pulang." Lirih Clara. Sebenarnya kondisi Clara mulai melemah, tidak ada asupun makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (TERBIT)
RomanceJudul awal: Mommy Clara Larasati, gadis sembilan belas tahun yang harus menerima nasib dihamili oleh Nathan William Chance, seorang artis terkenal. Keduanya terpaksa menikah untuk menutupi aib yang bisa merusak nama baik Nathan. Setelah pernikahan t...