NARA-18

41.8K 1.7K 15
                                    

Happy Reading ❤








Nathan hendak membuka pintu apartemennya akan tetapi di kejutkan dengan sesosok gadis cantik yang lebih dulu membuka pintu.

"Nathan?"

Nathan hanya terdiam, ia bisa melihat Clara kini menatapnya dengan raut terkejut. Tak menyangka Nathan akan kembali secepat ini.

"Keadaan pacar kamu gimana?" Tanya Clara sembari memberikan ruang agar Nathan bisa masuk ke dalam ruangan.

Nathan tak menjawab, pria itu malah menghempaskan tubuhnya pada sofa. Ia memejamkan matanya, pertanda bahwa ia tak ingin diganggu.

"Kamu tidur di kamar aja, lebih nyam...."

"Lo itu bacot banget sih!" Kesal Nathan.

Clara tersentak, ia menatap Nathan yang kini duduk tegak dengan mata melotot sempurna.

"Kan aku cuma...."

"Oh... Sekarang lo udah berani ngelawan ucapan gue?"

"Buk... Bukan, bukan gitu."

Nathan menghela napas kasar, ia tak bermaksud membentak Clara, hanya saja moodnya sedang hancur.

"Siapa yang nganterin lo cek-up?" Tanya Nathan.

"Kak Calum."

Nathan mengernyit, ia seakan tak asing dengan nama itu. Hingga bayangan sosok pria berwajah bule menghiasi kepalanya.

"Lo ketemu dia dimana?" Tanya Nathan.

"Di jalan, tempat kamu nurunin aku tadi." Jawab Clara sambil memainkan jemarinya.

Nathan terhenyak, perkataan santai Clara seakan menusuknya. Ia menatap istri cantiknya itu, tak ada raut kesal di wajahnya.

"Lo mau ngapain?" Tanya Nathan saat ia melihat Clara beranjak dari posisinya.

"Mau masak." Jawab Clara.

Nathan bangkit dan menatap Clara lamat. "Nggak usah masak. Malam ini kita makan di luar, lo siap-siap sana." Pungkas Nathan sambil berjalan menuju kamar.

Clara terhenyak, ia menatap punggung tegap Nathan yang kini hilang di balik pintu kamar mereka. Kedua sudut bibirnya terangkat menampakkan senyuman manis Clara. Entah mengapa dia sangat bahagia sekarang.

Nathan duduk di sofa sembari menunggu Clara yang tengah bersiap-siap. Ia melirik jam tangan rolex miliknya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Lo nggak usah dandan elah! Lelet amat sih!" Kesal Nathan. Bukan tanpa alasan ia menggerutu seperti ini, restoran yang ingin ia kunjungi adalah restoran terkenal di ibu kota dan sangat susah mendapatkan tempat duduk disana.

"Sebentar." Ucap Clara dari dalam kamar.

"Dasar siput!"

****


Suara pintu kamar yang dibuka membuat Nathan mendongakkan kepalanya, kini ia melihat Clara yang memakai dress selutut dengan riasan minimalis di wajah cantiknya. Rambut ombre miliknya ia biarkan tergerai begitu saja. Bibir berwarna pink alami itu kini dipoles sedikit lipstik dan meninggalkan kesan sensual di mata Nathan.

Damn! Clara sangat cantik. Kenapa Nathan baru menyadari itu?

"Aku jelek banget yah?"

Celetukan Clara menyadarkan Nathan, ia melihat istrinya itu menggaruk tengkuknya.

"Aku bersihin makeup ku dulu yah. Takut buat kamu risih."

"Kenapa mau lo hapus?"

"Abis kamu natap aku mulu. Kan aku jadi salting." Ucapan polos Clara membuat Nathan sontak mengelus dadanya.

"Gue natap lo karena...."

Clara menatap Nathan yang menggantung ucapannya.

"Karena?" Beo Clara.

"Karena lo.... Jelek!" Setelah mengatakan itu Nathan segera berbalik dan meninggalkan Clara yang tertunduk sedih.

Nathan berbalik, seulas senyum tipis terbit dari bibirnya. Ia tak bisa menahan tawanya saat melihat Clara yang memanyunkan bibirnya.

"Oi." panggil Nathan.

Clara mendongak dan menatap Nathan dengan pandangan berkaca-kaca.

"Nggak usah sedih, gue cuma bercanda."

Nathan terdiam, ia menelan salivanya dan menatap manik mata Clara.

"Lo.... Cantik."






















Iya mas, aku juga tahu kalau yang baca semuanya cantik-cantik. Nggak usah gombal 😁

Jangan lupa untuk vote dan komen.

Mampir ke ceritaku yang lain:

-Mi Aryanka
-Duda Keren itu, Suamiku!!!

Follow my instagram: @ufipuspitasari

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang