NARA-23

41.9K 1.7K 67
                                    

Happy Reading ❤







Juan mendudukkan Clara di dalam mobilnya, lalu mengambil kotak P3K yang selalu ia bawa kemana-mana. Maklumlah ia seorang dokter, jadi barang seperti itu harus selalu ada di dalam mobilnya. Ia meringis saat melihat wajah Clara yang lebam, begitupula dengan kakinya. Dengan hati-hati ia menggosokkan kapas yang telah ia tetesi alkohol dan mengusapnya di wajah Clara.

"Sakit...." Lirih Clara.

"Itu cewek emang gila. Bringas banget." Gumam Juan. "Kamu kayak abis berantem sama Bruce Lee Ra, sumpah. Muka kamu bonyok." Lanjutnya.

Clara memasang wajah sedih."Muka aku jadi tambah jelek yah kak?"

"Hmm, jelek banget." Jawab Juan yang tujuannya hanya untuk menjahili Clara.

"Pantas aja orang-orang itu julitin aku, aku emang jelek ternyata."
Alis Juan terangkat, ia menatap Clara lamat.

"Siapa yang julitin kamu? Sini aku jahit mulutnya, seenak jidat julitin mantan aku yang masih aku sayang."
Clara meringis pelan, ia menggaruk tengkuknya.

"Kak Juan belum move on dari aku?"
Juan mengangguk, ia menempelkan plaster luka di kening Clara.

"Susah banget tahu move on dari kamu Ra, kenangan indahnya lebih banyak."

"Kak Juan harus cari perempuan lain, aku nggak mau kak Juan jadi jomblo ngenes nggak laku-laku karena gagal move on." Tutur Clara.

Mata Juan melotot, "Ra, kok mulut kamu jadi lemes gitu sih? Diajarin sama si monyet yah?"

"Nathan maksudnya?" Tanya Clara.

"Iyalah, siapa lagi." Sewot Juan.

"Nggak lah, dia udah mulai baik sama aku kak."

"Masa? Andai dia udah baik sama kamu dia nggak mungkin biarin kamu sendirian sampai kamu diserang sama cewek bekantan itu."

"Aku yang salah kak, dia udah nyuruh aku nunggu di mobil tapi aku malah keluar. Eh tunggu, kok Juan tahu aku ada disini?"

"Oh itu, aku emang sering mampir ke super market sini. Buat beli bahan makanan, kebetulan persediaan makanan aku udah hampir habis. Makanya aku singgah beli, tau-taunya malah disuguhin adegan action."
Juan menatap manik mata Clara. "Ra, kamu... udah suka sama Nathan?" Tanya Juan pelan.

"Mungkin. Maka dari itu aku nyuruh kakak buat move on. Supaya aku nggak ngerasa bersalah sama kakak." Jawab Clara.

Juan mendesah pelan. "Susah Ra, mungkin aku nggak bakalan bisa. Kamu itu beda dari wanita yang aku temuin. Kamu nggak pernah ngeluh sama kerjaan aku, kamu selalu ngertiin aku. Sifat kamu itu yang nggak dimilikin perempuan lain. Aku cuma mau kamu Ra." Lirih Juan.

"Tapi aku...."

"Aku tahu, tapi apa dia udah suka sama kamu? Nggak kan? Ada aku Ra, aku bakalan kasih kamu cinta yang nggak pernah Nathan kasih ke kamu. Perkataan aku tadi itu nggak main-main Ra, aku bakalan ngerebut kamu dari dia kalau sampai dia nyakitin kamu." Juan berucap serius.

"Dan gue nggak bakalan biarin lo ngerebut apa yang udah jadi milik gue."

Juan tersentak dan terkejut saat melihat Nathan berdiri tepat dibelakangnya sambil menatapnya datar.

"Milik lo? Situ amnesia? Lo sendirikan yang nyuruh gue buat ngerebut Clara dari lo? Udah kemakan ucapan sendiri? Hmm?" Juan maju dan menatap Nathan ia mendekatkan dirinya pada Nathan.

"Dan... Gue bakalan tepatin janji gue buat ngerebut Clara balik. Tunggu aja." Bisik Juan.

Wajah Nathan kaku, ia mengalihkan pandangannya pada Clara.

"Ayo pulang."

"Nggak bisa!!" Tegas Juan.

"Kenapa?" Tanya Nathan.

"Dia balik sama gue."

"Apa hak lo ngomong kayak gitu?" Tanya Nathan lagi.

"Gue mantannya."

Nathan tersenyum mengejek, ia mendorong tubuh Juan kesamping dan meraih tangan Clara, ia membantu gadis itu untuk berdiri.

"Sori, gue suaminya."

Setelah mengatakan itu Nathan meraih tubuh Clara dan menggendongnya, berjalan meninggalkan Juan yang terdiam.




























Jangan lupa untuk vote dan komen ❤

Mampir ke instagramku juga @ufipuspitasari

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang