NARA-37

28.7K 1.3K 108
                                    

Happy Reading ❤











Nathan menatap tajam Aryan. "Siapa lo berani ngancam-ngancam gue?"

"Saya sudah bilangkan, saya itu bodyguardnya Clara. Siapun yang ingin mencelakai Clara termasuk kamu, siap-siap menanggung akibatnya." Aryan menatap tak suka pada Nathan. Kini sudah tidak ada ucapan formal yang terucap dari bibir Aryan.

Rosi menarik tangan Aryan hingga berhadapan dengannya.

"Lo cuma bodyguard. Jadi nggak usah sok ngancam Nathan."

"Hey bitch, tutup mulut kamu. Saya tidak mau mendengar ocehan kamu yang sama sekali nggak ada gunanya itu."

"Maksud lo apa?!" Rosi mendorong Aryan hingga tubuh besar Aryan membentur badan Clara. Andai tidak ada sepasang tangan yang menahannya mungkin saja Clara akan terjatuh.

Clara terdiam, saat melihat Nathan kini berada didekatnya. Posisi mereka sangat dekat sekarang.

"Ngapain gue nolongin dia?" Gumam Nathan dalam hati, ia segera menarik tangannya dari pinggang Clara, ia lalu bergeser menjauh.

Aryan tersenyum melihat tingkah Nathan sedangkan Rosi memasang wajah masamnya. Aryan mendekatkan badannya pada Rosi dan berbisik pelan.

"Kasihan yah kamu, Nathan memang  amnesia dan memang kamu memiliki tubuhnya, terus kamu mengaku sebagai pacarnya. Tapi, kamu lihat sendirikan, secara naluri dia tetap memilih Clara bukan kamu. Hatinya dia cuma milik Clara seorang, bukan perempuan murahan yang tidak memiliki etika seperti kamu."

PLAK!!!

"Bajingan!!" Pekik Rosi.

Aryan menatap tajam Rosi, "Kamu!!"

PLAK!!!

Kini bunyi tamparan kembali bergema dalam ruangan itu. Rosi memegang pipinya yang terasa panas. Ia menatap tak percaya pada Clara yang kini menatapnya marah. Begitupula dengan Nathan ia memandang Clara takjub, gadis itu menampar Rosi tanpa rasa takut sekalipun.

"Siapa kamu? Berani-beraninya nampar Aryan? Sakitkan? Rasain!!" Clara melotot pada Rosi.

"Dia kurang ajar sama gue setan!!" Jerit Rosi.

"Andai kamu nggak mancing, dia juga nggak bakalan ngatain kamu!! Dasar Kunti!!" Clara mengeraskan suaranya.

"Lo bilang apa? Maju sini!!" Rosi hendak meraih rambut Clara akan tetapi Nathan menahannya.

"Rosi! Tenangin diri kamu." Ucap Nathan.

"Maju lo bangsat!!" Rosi mengamuk dalam dekapan Nathan.

"Ayo sini, kamu pikir aku takut?" Bukannya takut, Clara malah balik menantang.

"Benar-benar nih orang! Lo belum tahu gue siapa Clara, jangan macam-macam lo!!"

"Aku tahu kok, kamu... Pelakor kan?" Clara berujar santai.

Mendengar kata-kata Clara membuat Rosi semakin menggila. "Lepasin aku Nat, biarain aku robek mulutnya."

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang