NARA-68

44.8K 1.3K 299
                                    

Happy Reading ❤








30 menit yang lalu.

Juan tengah menyusun beberapa bilah pisau berbagai ukuran. Ia lalu memakai sebuah sabuk, namun di balik sabuknya itu ada banyak spot yang bisa gunakan untuk menaruh pisau-pisaunya.

Ia juga memasukkan beberapa buah pisau kecil dan juga suntikan kedalam saku celana miliknya.

Tiba-tiba saja ia menyeringai lalu menatap pantulan dirinya di cermin. Wajah tampannya di penuhi oleh jambang dan lingkaran hitam di bawah matanya.

"Nathan... Gue bakalan bunuh lo. Ini janji gue."

*****

Dengan napas terengah, Nathan mencoba bangun. Ia terkejut melihat kondisi Rosi, dengan Aryan yang mencoba mengikatkan sebuah kain.

"Aku nggak mau ikut sama kamu!!"

"IKUT AKU CLARA, ATAU AKU BUNUH KAMU!!" Bentak Juan.

Nathan berbalik, matanya membola seketika saat melihat Clara diseret paksa oleh Juan. Ia menatap khawatir pada wanita itu.

"JANGAN NGELAWAN CLARA!!" Juan menatap Clara marah.

"AKU NGGAK MAU IKUT SAMA KAK JUAN! LEPAS!!" Clara meronta, ia mencoba melepas cekalan Juan dari tangannya.

"Kalau kamu nolak lagi, aku nggak segan-segan bunuh kamu." Tekan Juan.

"Lebih baik aku mati, daripada aku harus ikut sama pria sialan kayak kamu!!"

"Oke."

Juan meraih sebuah pisau di balik punggungnya dan mengacungkan pisau itu tepat di wajah Clara. Ia menyusuri setiap jengkal wajah Clara dengan pisau miliknya. Hingga pergerakannya terhenti di leher Clara.

"Aku tanya sekali lagi sama kamu. Kamu pilih aku, atau Nathan?"

Clara menatap Juan datar, ia memejamkan matanya lalu dengan tegas ia menjawab.

"Nathan."

"Ra...." Tekan Juan.

Clara membuka matanya, ada guratan kebencian di mata Clara. "Selamanya aku bakalan pilih Nathan! Nggak ada tempat di hati aku untuk manusia nggak punya hati kayak kamu. Kak Juan... Aku nyesel kenal sama orang kayak kakak, aku nyesel karena pernah suka sama kakak, aku nyesal karena aku pernah nangis karena kakak. AKU BENCI KAMU KAK JUAN!!" Clara berteriak tepat di wajah Juan.

"Ra...." Juan menatap Clara sedih.

"Kalau aku di kasih satu permohonan sama Tuhan, aku mau minta supaya Tuhan menghapus kakak dari hidup aku! Orang seperti kakak nggak ada tempat di hati ataupun di hidup aku."

"Kamu nyakitin hati aku Ra! Minta maaf." Kesal Juan.

"Nggak." Tolak Clara.

"Ra, minta maaf atau aku benar-benar nyakitin kamu." Juan menekan pisau miliknya.

"Bukannya kak Juan udah nyakitin aku? Udah terlanjur, sekalian kak Juan bunuh aku aja."

"Clara!!" Juan membanting tubuh mungil Clara.

Clara mengerang kesakitan, sekujur tubuhnya terasa remuk.

"Bangsat!!" Pekik Nathan. Dengan langkah tertatih ia menghampiri Juan yang terpaku dan menatap Clara sesal.

"Ra, maafin aku." Juan mencoba menggapai tubuh Clara namun, ia tak sempat. Karena seseorang menarik kerah bajunya dan meninju pipinya.

Juan meludahkan darah, ia mengusap sudut bibirnya yang penuh dengan darah. Nathan menatap Juan nyalang.

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang