NARA-53

27.7K 1.4K 160
                                    

Happy Reading ❤








Rosi menatap langit-langit kamarnya, ia tersenyum tipis saat mendengar ucapan Aryan tadi.

"Aryan... Lo nggak tahu aja. Perasaan gue ke elo itu mulai berubah." Lirih Rosi.

"Semenjak lo nolongin gue, pandangan gue ke lo itu udah berbeda. Bukan lagi Aryan yang rese minta ampun. Melainkan Aryan, seorang pria berhati lembut."

Rosi menghela napasnya, "gue nggak akan maksain perasaan lo Aryan. Tapi, berjuang dikit nggak salah kan? Kali aja perasaan lo bisa berubah. Tapi aneh kali yah, Aryan si mulut cabe bisa jatuh cinta sama cabe-cabean kayak gue." Rosi terkekeh, gadis itu mulai memejamkan matanya menuju alam mimpi.

*****

Weekend adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Begitupula dengan Aryan dan Clara, mereka memutuskan untuk membawa Olin menuju pusat perbelanjaan. Mereka terlihat seperti pasangan yang serasi, namun pada kenyataannya mereka itu terjebak yang namanya cinta.

Satu sedang berjuang untuk mendapatkan perasaan si wanita. Dan satunya lagi mencoba untuk melupakan kenangan sang mantan suami.

"Mama, Olin mau makan es krim." Olin menunjuk kedai es krim yang tak jauh dari mereka.

"Olin sayang, filmnya udah mau mulai." Sahut Aryan.

"Tapi Olin mau makan es krim papa." Olin menatap Aryan penuh harap.

"Aduh jangan di tatap kayak gitu dong. Kan papa jadi ambyar." Aryan menutup wajahnya.

Clara menggeleng pelan. "Yaudah kamu masuk duluan sana, nanti aku sama Olin nyusul."

"Nggak papa? Aku takutnya ada yang nyulik kamu nanti."

"Aryan nggak usah lebay deh!" Clara memutar bola matanya.

Aryan terkekeh lalu mengelus puncak kepala Olin dan mengacak rambut Clara.

"Papa tunggu di dalam yah."

Aryan berjalan meninggalkan Clara dan Olin yang kini berjalan menuju kedai es krim.

"Sayang, banyak banget yang ngantri. Nanti kamu telat nonton filmnya, gimana dong?"

"Nggak papa kok ma." Olin menatap penuh minat pada es krim yang di bawa oleh orang yang baru saja membeli es krim tersebut.

Gadis cilik itu menatap sekeliling hingga matanya menangkap satu sosok yang ia kenal.

"OM GANTENG!!" Olin berlari menuju pria yang kini tersenyum pada.

"Eh Olin? Mau kemana?" Clara mengejar putrinya, namun tiba-tiba saja ia berhenti berlari saat melihat siapa sosok yang kini menggendong putrinya.

"Nathan?" Gumam Clara.

"Olin ngapain disini?" Tanya Nathan yang belum menyadari kehadiran Clara.

"Olin lagi mau nonton sama papa mamanya Olin. Tapi, aku lagi pengen makan es krim, jadi Olin sama mama beli es krim dulu."

Nathan terdiam, ia menatap manik mata Olin.

"Terus mamanya Olin di mana?" Tanya Nathan.

Olin berbalik mencari sosok ibunya dan tersenyum saat melihat Clara yang mematung tak jauh dari keduanya.

"Mama Sini!" Olin melambaikan tangannya.

Nathan menahan napasnya, kerinduannya selama lima tahun terbayar sudah. Wanita yang ia cintai kini berdiri tak jauh darinya.

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang