Happy Reading ❤❤
Clara memijat betisnya yang terasa pegal, hampir satu jam ia menunggu kendaraan umum akan tetapi tak ada satupun yang lewat. Ia menatap kendaraan yang lalu lalang hingga sebuah mobil hitam berhenti. Kaca mobil itu turun dan menampakkan seseorang yang beberapa hari yang lalu bertemu dengannya.
"Pak Calum...." Gumam Clara.
Calum turun dari mobilnya, ia berjalan di bawah teriknya matahari dengan gagahnya. Bahkan senyum manis kini terpatri di wajah bulenya. Dan senyuman itu yang membuat Clara merasa nyaman di sisi pria itu.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Calum yang kini berdiri tepat di hadapan Clara, juga bertujuan untuk menghalau cahaya matahari yang mengenai wajah Clara.
"Aku nungguin kendaran umum. Tapi nggak ada yang lewat."
"Emang Clara mau kemana?" Tanya Calum.
"Aku mau cek kandungan pak."
"Aduhh... Jangan panggil pak dong, saya masih muda loh. Saya baru dua enam, jadi jangan panggil pak. Panggil Calum aja, atau kalau kamu mau... panggil saya kak Calum juga nggak masalah." Calum menatap manik mata Clara.
"Aku manggilnya kak Calum aja." Sahut Clara.
Senyum manis terbit di bibir Calum, entah mengapa hatinya jadi menghangat saat bibir tipis Clara berujar demikian. Tangannya kini terjulur dan mengusap kepala Clara lembut.
"Hem... Panggil saya kak Calum."
*****
Kini Clara berada di dalam mobil mewah Calum, setelah melewati perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Clara menurut diantar oleh Calum untuk memeriksakan kandungannya.
"Seharusnya kak Calum nggak usah nungguin aku kayak gini." Bisik Clara.
"Nggak papa kali. Daripada kamu sendirian, lebih baik aku temenin."
Balas Calum sambil berbisik juga."Tapi kak Calum pasti sibuk."
"Maka dari itu Tuhan ngasih aku banyak uang buat pekerjain orang-orang untuk bantu aku ngerjain semua tugas kantor."
"Terserah kak Calum deh." Clara mengalihkan pandangannya.
Kini keduanya sedang menunggu antrian, hampir setengah jam mereka menunggu hingga nama Clara pun dipanggil. Clara dan Calum memasuki ruang pemeriksaan, disana sudah ada dokter wanita yang menunggu mereka.
"Silahkan ibu Clara berbaring, kita lihat keadaan dedek bayinya gimana." Dokter itu melirik Calum yang kini menatap Clara lekat.
"Ohh ini toh suaminya. Ibu Clara suka yang impor-impor yah?" Dokter itu menatap Clara dengan senyuman jahilnya.
"Ehh... Dia bukan suami saya dok." Sahut Clara.
Calum mengangguk. "Iya dok. Dia bukan istri saya, tapi dia selingkuhan saya."
"KAK CALUM!!!"
Jangan lupa untuk vote dan komen ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/193757862-288-k667519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (TERBIT)
RomanceJudul awal: Mommy Clara Larasati, gadis sembilan belas tahun yang harus menerima nasib dihamili oleh Nathan William Chance, seorang artis terkenal. Keduanya terpaksa menikah untuk menutupi aib yang bisa merusak nama baik Nathan. Setelah pernikahan t...